Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Harga Cabai Keriting Merah di Kota Semarang Naik Rp 15 Ribu Perkilogram

Harga cabai keriting di Kota Semarang mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir. Menurut pedagang pasar tradisional di Kota Semarang, kenaikan t

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: m nur huda
TRIBUN JATENG/IDAYATUL ROHMAH
Salah satu lapak pedagang yang menjual cabai di Pasar Peterongan Semarang - Harga cabai keriting di Kota Semarang mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir. Menurut pedagang pasar tradisional di Kota Semarang, kenaikan terjadi sekitar Rp 15 ribu/kg. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Harga cabai keriting di Kota Semarang mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir. Menurut pedagang pasar tradisional di Kota Semarang, kenaikan terjadi sekitar Rp 15 ribu/kg.

"Cabai keriting merah awalnya Rp 25 ribu per kilogram, sekarang menjadi Rp 40 ribu per kilogram," kata Siti Munawaroh, satu pedagang di Pasar Peterongan Semarang, Senin (24/10).

Menurut dia, kenaikan harga cabai keriting merah telah terjadi sejak Minggu (23/10) lalu. Sementara harga jenis cabai lain tercatat relatif stabil. Di antaranya keriting hijau masih di kisaran harga Rp 15 ribu/kg, teropong merah Rp 35 ribu/kg, dan rawit ceplus Rp 25 ribu/kg.

Sementara rawit merah justru terjadi penurunan harga, yakni dari Rp 35 ribu/kg menjadi Rp 25 ribu/kg. "(Cabai) yang biasanya mahal malah harganya turun, yang biasanya murah malah naik," ucap Siti.

Dia menambahkan, perubahan harga cabai yang terjadi itu seiring dengan perubahan cuaca dan jumlah pasokan yang dikirim dari sejumlah daerah.

Adapun, kenaikan harga juga terjadi pada jeruk nipis.

"Harga jeruk nipis beberapa hari ini naik, dari Rp 12 ribu per kilogram jadi Rp 20 ribu per kilogram. Naiknya sudah 10 harian," tutur Siti.

Senada diungkapkan Fifi, pedagang lain di pasar tersebut. Menurut dia, kenaikan harga jeruk nipis yang terjadi saat ini cukup drastis. Biasanya, harga jenis jeruk yang dikenal masyarakat sebagai jeruk pecel itu berkisar Rp 10 ribu-Rp 12 ribu per kilogram.

Namun akhir-akhir ini, dia menambahkan, kenaikan harga terjadi terus-menerus hingga menempatkan harga jual jeruk tersebut menjadi Rp 20 ribu/kg.

Ia berujar, kenaikan harga jeruk nipis yang terjadi saat ini karena permintaan meningkat seiring dengan musim penghujan.

"Ini langka. Pasokan lancar kalau manut harganya (mengikuti kenaikan harga-Red)," jelasnya.

Senada, Solikin, pedagang lain di pasar yang sama juga mengakui terjadinya kenaikan harga jeruk nipis yang biasanya di lapaknya dijual dengan harga Rp 15 ribu/kg kini kini menjadi Rp 20 ribu per kilogram.

"Naiknya bertahap, tidak langsung," terangnya.

Ia menuturkan, penjualan jeruk nipis sejauh ini biasa saja. Namun, Solikin menduga kenaikan harga itu berkait dengan berita penarikan obat sirop tertentu, mengingat kooditas itu diyakini sejumlah orang sebagai alternatif obat batuk.

"Belum terlihat pengaruh peningkatan penjualan terhadap jeruk (terkait penarikan obat-Red). Orang biasanya cari jeruk nipis buat soto, obat batuk, macam-macam," paparnya. (idy/tribun jateng cetak)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved