Prodi PGMI IAIN Kudus Raih Akreditasi Unggul

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Program studi (Prodi) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus meraih predikat unggul dalam akreditasi.

Akreditasi tersebut berdasarkan keputusan Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (Lamdik).

Rektor IAIN Kudus, Abdurrohman Kasdi, mengatakan, Prodi PGMI IAIN Kudus meraih akreditasi unggul berdasarkan nomor 494/SK/LAMDIK/Ak/S/X/2022 mendapatkan skor 387.

"Kami berharap raihan ini menjadi inspirasi dan dapat menular ke prodi-prodi lain di IAIN Kudus," kata Abdurrohman Kasdi.

Kasdi mengatakan, torehan prestasi ini menandakan bahwa IAIN Kudus siap bertransformasi jadi UIN Sunan Kudus. Selain itu pihaknya juga berusaha menjadikan IAIN Kudus lebih berkualitas.

"Juga terbukanya program studi S3 atau program doktor, perubahan dari Satker PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) menjadi BLU (Badan Layanan Umum), zona integritas, dan juga program-program lain yang juga menjadi inspirasi dan sekaligus juga menjadi prioritas bagi pimpinan IAIN Kudus ke depan sehingga IAIN Kudus semakin maju. Ini menandakan dan membuktikan bahwa IAIN Kudus berlari 
kencang," tandas Kasdi.

Sementara itu Dekan Fakultas Tarbiyah, M. Ghufron, mengatakan,vatas penetapan akreditasi prodi PGMI menjadi unggul merupakan capaian membangkakan dari kerja seluruh sivitas akademika Fakultas Tarbiyah dan prodi PGMI.

"Ini semua dapat terwujud karena kerja keras, kerja kompak, dan kerja tulus segenap sivitas tim fakultas dan Prodi PGMI baik dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa maupun alumni, serta dukungan dari para pimpinan rektorat, para dekan, direktur pascasarjana, dan kepala unit dan lembaga," katanya.

Sebelumnya Prodi PGMI telah menjalani asesmen lapangan pada 17-18 Oktober 2022. Dalam asesmen ini hadir secara langsung asesor dari Lamdik, Ali Mustadi, dari Universitas Negeri Yogyakarta dan Syamsul Ghufron dari Universitas NU Surabaya.

Kaprodi PGMI, Retno Susilowati, mengatakan, dalam mempersiapkan akreditasi ini, Prodi PGMI melakukan kegiatan yang mendukung borang, misalnya kerjasama, rekognisi dosen, prestasi mahasiswa, penelitian, pengabdian kepada masyarakat.

"Kami membentuk tim akreditasi yang terdiri dari dekanat, kaprodi, sekprodi , 6 dosen PGMI, dan 2 tenaga kependidikan.

Dari sini kami mulai mencermati borang dan mengerjakannya. Untuk membimbing kami menuju akreditasi unggul, kami juga mendatangkan narasumber.

Di saat mendekati waktu pelaksanaan asesmen lapangan semua tim bekerja keras bahkan dibantu oleh mahasiswa," kata dia.(*)

Baca juga: Terima Aduan Karaoke dan Miras Ilegal, Pemkab Jepara Akan Lakukan Penertiban

Baca juga: Kota Semarang Jadi Satu-satunya Daerah di Jateng Yang Masih Mempertahankan Festival Dalang

Baca juga: Kota Semarang Jadi Satu-satunya Daerah di Jateng Yang Masih Mempertahankan Festival Dalang

Baca juga: Warga Karangduren Kabupaten Semarang Jadi Korban Pembacokan, Pelaku Bawa Lari Uang 100 Juta