Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Detik-detik Mencekam Setelah Mesin Lion Air JT330 Meledak di Udara, Fatia: Semua Ayat Kami Baca

Meski bersyukur, Fatia mengaku sulit untuk melupakan detik-detik mencekam di dalam pesawat saat penerbangan mulai menghadapi kendala teknis

Editor: muslimah
Flightradar 24
B737-800 Lion Air registrasi PK-LKK penerbangan JT330 yang alami gangguan api di mesin pesawat saat di udara, Rabu (26/10/2022). 

TRIBUNJATENG.COM - Detik-detik mencekam setelah meledaknya mesin pesawat Lion Air JT330 dikisahkan penumpabg.

Lion Air JT330 bertolak dari Cengkareng, Tangerang, ke Palembang, Sumatera Selatan Rabu (26/10/2022).

Pesawat yang membawa enam awak dan 129 penumpang tersebut lepas landas pukul 17.13 WIB.

Pesawat kemudian  kembali ke Cengkareng atau return to base (RTB).

Beruntung, pesawat bisa kembali dengan selamat.

Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Kepuk Sawahan Jepara Digegerkan Penemuan Mayat di Dalam Tas

Baca juga: Kakek Kaan, Playboy Majalengka Akan Nikah yang ke-88 Kali: Dia Tergila-gila, Saya Pantang Menolak

Pasangan suami-istri Hendri Safrizal dan Fatia Fahmida bersama anak mereka M Gifari, warga Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, merupakan tiga dari 129 penumpang pesawat Lion Air itu.

Dilansir dari Palembang.tribunnews.com, Fatia merasa bersyukur masih diberi kesempatan untuk berkumpul dan pulang dengan selamat ke Prabumulih.

"Bersyukur, Alhamdulillah ya Allah dikasih kesempatan hidup kedua. Tidak berhenti bersyukur dalam hati," kata Fatia saat ditemui wartawan di Prabumulih.

Detik-detik mesin pesawat meledak

Meski bersyukur, Fatia mengaku sulit untuk melupakan detik-detik mencekam di dalam pesawat saat penerbangan mulai menghadapi kendala teknis.

Fatia dan suami serta anaknya hendak pulang ke Palembang usai menghadiri wisuda putra ketiganya, Shachrul Fahreza, di Universitas Presiden Jakarta.

Ia menceritakan, sayap sebelah kiri pesawat meledak dan terbakar tak lama usai pesawat lepas landas. 

"Kami duduk dibarisan E, pas kejadian ada bapak teriak, sebab terlihat api dan terdengar suara ledakan. Tapi oleh penumpang lain disuruh diam biar yang lain tidak panik," kata Fatia.

Sejumlah penumpang yang mengetahui adanya api dan ledakan, termasuk ia dan keluarganya, berusaha untuk tenang dan segera melaporkan hal tersebut kepada kru pesawat.

"Saat itu semua ayat kami baca, untung anak bungsu kami tidur," tutur Fatia.

Dihinggapi rasa kalut

Selama lebih dari setengah jam, Fatia dan keluarganya dilingkupi perasaan kalut yang luar biasa.

Mereka mulai tenang setelah pilot mengumumkan pesawat sudah akan mendarat.

"Yang saya sadari adalah sekitar 30 menit terakhir sebelum mendarat pesawat terbang tak terlalu tinggi lantaran rumah penduduk masih terlihat jelas," cerita Fatia.

Setelah pesawat berhasil mendarat, para penumpang yang awalnya tegang dan banyak berdoa akhirnya mengucap syukur sembari bertepuk tangan.

"Kami tepuk tangan sebagai apresiasi ke pilot. Terima kasih sudah membawa kami kembali selamat, jadi itu reflek tepuk tangan," tuturnya.

Evakuasi berjalan lancar

Saat peumpang turun dari pesawat, petugas pemadam kebakaran sudah bersiap di lokasi untuk membantu proses evakuasi.

"Tak lama dari situ kami langsung ganti pesawat dan sudah tiba di Palembang setengah sembilan, tiba ke Prabumulih sekitar jam 11 malam," katanya.

Hanya saja menurut Fatia, sebelum berangkat dari Jakarta keluarga sudah sempat ragu untuk kembali pulang ke Palembang menggunakan pesawat.

Apalagi, terjadi 2 kali penundaan penerbangan.

"Pokoknya penerbangan pada 26 Oktober 2022 merupakan pengalaman mencekam yang sulit dilupakan. Sebelum ini kami menggunakan pesawat tidak pernah bermasalah," katanya.

Pernyataan Lion Air

Corporate Communication Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pesawat tersebut dipastikan telah siap dan layak terbang.

Menurut Danang, pesawat JT330 telah dipersiapkan secara tepat dan sesuai standar operasional prosedur (SOP).

“Sebelum keberangkatan, pesawat Boeing 737-800NG registrasi PK-LKK dinyatakan layak dan aman dioperasikan melalui pengecekan awal (per flight check),” kata Danang dalam keterangan tertulis, Rabu (26/10/2022).

"Fase mengudara berjalan normal. Pilot menjalankan pengoperasian pesawat berdasarkan prosedur," imbuh dia.

Pada ketinggian jelajah 3.000 kaki, pilot merasakan kinerja pada salah satu komponen mesin pesawat tidak sesuai dengan yang semestinya dan harus segera dicek.

Awak pesawat tersebut kemudian meminta izin untuk melaksanakan pendaratan darurat.

"Dalam memastikan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first), pilot memutuskan untuk kembali ke bandar udara asal (return to base) di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta," jelas dia.

Pendaratan darurat berhasil dilakukan tanpa ada insiden lanjutan pada sekitar pukul 17.46 WIB.

(Palembang.tribunnews.com: Ahmad Farozi/Kompas.com: Ellyvon Pranita)

 (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved