Berita Wonosobo
Festival Balon Udara Wonosobo Jadi Ikon Wisata Menarik yang Banyak Ditunggu Wisatawan
traksi balon udara menjadi hal yang ditunggu-tunggu masyarakat maupun wisatawan dalam setiap event yang ada di Wonosobo
Penulis: Imah Masitoh | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Atraksi balon udara menjadi hal yang ditunggu-tunggu masyarakat maupun wisatawan dalam setiap event yang ada di Wonosobo.
Seperti halnya saat peringatan Hari Sumpah Pemuda Tingkat Jawa Tengah yang digelar di Alun-alun Wonosobo pada Jumat (28/10/2022) kemarin atraksi balon begitu dinantikan masyarakat Wonosobo.
Tidak hanya masyarakat, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang turut hadir saat peringatan Hari Sumpah Pemuda juga memuji konsep unik yang diusung dengan menyuguhkan balon udara.
Sesuai momentum Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, sebanyak 28 balon udara dengan berbagai motif diterbangkan menghiasai langit Wonosobo yang begitu cerah saat pelaksanaan.
"Perayaan Hari Sumpah Pemuda di Wonosobo unik sekali. Karena ada balon yang ikut menghiasi dan menjadi ciri khas Wonosobo. Menurut saya bagian semangat dan kreatifitas yang ditunjukan anak muda Wonosobo," tuturnya kepada Tribunjateng.com seusai upacara.
Sementara itu, menurut Agam Setyobudi selaku Ketua Komunitas Balon Udara Wonosobo merasa bangga komunitas balon selalu dilibatkan dalam event-event besar di Wonosobo.
"Dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda ini ada 28 balon dari semua kecamatan yang ada di Wonosobo. Balon udara sudah menjadi ikon kota Wonosobo selalu ada saat acara besar sebagai bentuk sajian untuk para pengunjung," ungkapnya.
Komunitas balon udara di Wonosobo juga menjadi wadah para pemuda Wonosobo untuk menuangkan kreativitasnya dengan hal-hal yang positif dan dapat mengangkat nama daerahnya dengan balon udara yang menjadi ikon Wonosobo.
Di balik keindahan balon udara Wonosobo yang begitu cantik saat diterbangkan, ada fakta unik yang mungkin perlu diketahui oleh para pecinta balon udara ini.
Balon udara Wonosobo yang berukuran besar dengan motif-motif yang indah ini terbuat dengan menggunakan kertas wajik atau kertas minyak.
Untuk membuat satu balon udara berukuran besar membutuhkan waktu dari hitungan minggu hingga berbulan-bulan tergantung dengan motif yang digambarnya.
Baca juga: Siswa SMP Nekat Terobos Barisan Saat Upacara Hari Sumpah Pemuda, Kasi Kejutan Buat Pak Ganjar
"Untuk motif simpel polos bisa paling 2 minggu. Tapi untuk motif batik bisa sampai 2-3 bulan lamanya. Untuk pemakaian bisa sampai 5 tahun bila terawat dengan baik," ungkap Agam.
Untuk menerbangkan balon udara ini ada waktu-waktu tertentu, yakni maksimal hanya sampai jam 8 pagi. Hal ini berkaitan dengan ketahanan dari balon udara sendiri terhadap kondisi cuaca. Bila kondisi angin kencang dan cuaca panas dapat mengakibatkan balon udara mengalami robek saat diterbangkan.
Sementara untuk ketinggian penerbangan balon udara ini sudah diatur menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 40 Tahun 2018 tentang Penggunaan Balon Udara Pada Kegiatan Budaya Masyarakat.
Ketinggian penerbangan balon udara yang diperbolehkan yakni maksimum 150 meter dengan warna balon yang mencolok. Namun biasanya untuk kegiatan festival ketinggian penerbangan balon udara berkisar 40-50 meter.