Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Features

Cerita Merchant Gojek Semarang, Bangkit dari Pandemi Tak Lupakan Berbagi

Pandemi Covid-19 tidak mudah untuk dilalui, begitupun  untuk para pelaku UMKM di Kota Semarang.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: rival al manaf
Tribun Jateng / Iwan Arifianto.
Pemilik warung Bubur Ayam Legenda Romeo Julianto Sirait  sedang  berbincang dengan driver Gojek di warungnya, Jalan Majapahit, Pedurungan, Kota Semarang. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pandemi Covid-19 tidak mudah untuk dilalui, begitupun  untuk para pelaku UMKM di Kota Semarang.

Namun, di tengah kesulitan itu, masih ada semangat untuk tetap bangkit sekaligus berbagi kepada sesama.

Seperti yang dilakukan oleh Bubur Legenda Kota Semarang dan Bakso Bogem Mas Tri.

Mereka para pelaku usaha UMKM di Kota Semarang yang terus gigih bekerja tanpa mengesampingkan kondisi sosial.

Pemilik UMKM Bubur Legenda Kota Semarang, Romeo Julianto Sirait (37) mengatakan, usaha bubur ayam yang dibangunnya mulai Maret 2021 merupakan bagian dari impiannya memiliki usaha sembari berbagi kepada sesama.

Hal itu dilakukan ketika memulai usahanya pada Maret 2021. Ia langsung membagikan bubur gratis kepada para warga yang melalukan isolasi mandiri (isoman) akibat terpapar Covid-19.

Ide berbagi itu berawal dari keprihatinannya melihat banyak warga yang terpaksa isoman tapi dalam kondisi ekonomi terbatas.

Apalagi ketika itu masih dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Waktu itu perhari bisa bagikan 200 porsi bubur ayam gratis  untuk warga isoman di kota Semarang, kami bagikan pagi dan sore, memanfaatkan pula platform ojek online Gojek untuk mengantarkannya," katanya kepada Tribunjateng.com.

Ia memulai gerakan sosial itu dari uang pribadi. Namun lama-kelamaan banyak masyarakat yang tahu sehingga membantu aksi sosialnya.

Masyarakat akhirnya ikut menyumbang dengan memberikan donasi uang maupun barang seperti beras, telur dan bahan masakan lainnya.

"Sebenarnya orang baik itu banyak tinggal niat kita yang benar," ungkapnya, Jumat (21/10/2022).

Selepas Pandemi Covid-19 melandai seperti sekarang, gerakan itu tidak meredup.

Romeo tetap melanjutkan gerakan sosialnya dengan memberikan bubur gratis kepada yang membutuhkan.

Yakni kepada orang yang tidak punya uang dan orang sakit tak punya uang.

Maka bagi siapapun yang memiliki kriteria itu tinggal datang ke tempat bubur ayam Legenda.

Ia melanjutkan, karyawannya sudah paham dengan aksi sosial itu sehingga tinggal minta saja tanpa akan ditanya apapun.

Pihaknya menyakini siapapun yang minta berarti butuh.

Setiap harinya tiga sampai empat porsi bubur diberikan kepada warga yang membutuhkan.

"Tidak sembarangan orang yang mau ambil bubur gratis itu. Yang benar-benar ambil berarti memang butuh," katanya.

Baginya, berbagi makanan ke orang itu merupakan kebahagiaan.

Ia pun memiliki impian sejak kecil ingin punya tempat makan yang bisa semua orang datangi termasuk orang lagi susah, lapar dan  tidak punya uang untuk makan.

"Lewat bubur legenda ini mimpi saya kesampaian," ungkapnya.

Ternyata semangat berbaginya muncul lantaran ada pengalaman masa kecil saat keluarganya masih hidup susah.

Ia waktu itu merasakan lapar tidak bisa makan sehingga terpaksa harus berutang di warung.

Ia pun merasa senang sekali ketika waktu kecil ada orang kasih makanan sehingga apa yang dilakukannya saat ini bagian dari membayar kebaikan orang-orang waktu itu.

"Saya dulu mau makan telur saja mesti utang di warung,  jadi sekarang saya ingin mengembalikan kebaikan itu " papar pria dua anak itu.

Ia menyebut, usaha UMKM buburnya kini sudah ada dua cabang masing-masing di Jalan Majapahit, Pedurungan dan Puri Anjasmoro, Semarang Barat, dengan total 13 orang karyawan.

Mengusung konsep bubur kaya toping mulai dari toping ayam,teri, paru, kakap, sosis dan lainnya, kini warungnya bisa jual 300 sampai 400 porsi bubur dalam sehari.

"Tak mudah bagi kami untuk buka usaha di tengah pandemi tapi kami yakni sejauh bisa konsisten soal rasa pasti bisa. Kuncinya, semua dilakukan harus benar sehingga sekarang sudah mulai berjalan baik," ucapnya.

Di samping itu, Platform Gojek turut mendukung usaha UMKM-nya. Baginya platform Gojek sangat membantu. Terutama saat pandemi Covid-19 saat orang tidak dapat makan di tempat.

"Banyak yang beli online lewat Gofood," kata Warga Pedurungan Tengah, Pedurungan itu.

Ia mengungkapkan, awal usahanya dulu hampir separuh lebih pembelinya berasal dari aplikasi online.

Diakuinya selepas pandemi Covid-19, persentase konsumennya meliputi 70 persen membeli langsung, 30 persen pesan lewat online.

"Tapi pembeli online sangat membantu dan penting," katanya.

Manfaat lain, kata dia,  melalui Gojek mampu melakukan penetrasi terhadap pasar jauh lebih mudah lantaran mempermudah customer pesan lewat handphone.

Selain itu ketika mempromosikan menu baru lebih mudah dalam meng-updatenya di Go-Food daripada melakukan promosi konvensional.

"Bubur Legenda lahir langsung di online, target awal memang di online maka aplikasi online seperti Gojek sangat membantu," tuturnya.

Hal yang sama dilakukan merchant Gojek Bakso Bogem Mas Tri yang ada 13 Cabang di Kota Semarang.

Warung bakso tersebut aktif berbagi bakso gratis kepada warga membutuhkan bahkan selama pandemi Covid-19.

Aksi tersebut sampai sekarang dilakukan dengan memberikan bakso gratis.

Syaratnya,  harus sedang ulang tahun kelahiran dan pernikahan, perempuan hamil delapan bulan serta yang berpuasa Senin-Kamis.

"Tidak mungkin ketika berbagi lalu rezeki habis. Sebaliknya rezeki akan terus mengalir," ujar pemilik usaha warung Bakso Bogem Mas Tri Semarang,  Triono (35) kepada Tribunjateng.com.

Ia menyebut, konsumen cukup membawa data diri seperti KTP bagi yang sedang ulang tahun kelahiran.

Konsumen yang sedang ulang tahun pernikahan harus menunjukkan kartu nikah namun tak harus dibawa secara fisik tetapi cukup dibuktikan dengan foto.

Sedangkan yang sedang hamil dan berpuasa Senin-Kamis cukup hanya datang saja ke warung.

"Khusus yang berpuasa Senin-Kamis wajib datang menjelang magrib.Kalau datang setelah magrib tidak kami layani."

"Soal bohong atau tidak puasanya itu urusan yang di Atas karena bagi kami percaya saja," sambungnya.

Promosi tersebut berlaku semua menu bakso dan mie ayam dengan harga maksimal Rp14 ribu.

"Kalau mau nambah lagi boleh tinggal bayar kurangnya," katanya.

Ia mengatakan, promosi tersebut sebagai apresiasi konsumen yang puasa agar semakin semangat puasa.

Sedangkan bagi Ibu hamil sebagai dukungan menjelang kelahiran supaya ibu dan anaknya menjadi sehat.

Kemudian bagi pasangan yang sedang merayakan ulangtahun pernikahan biar makin harmonis.

Mayoritas para anak pesantren yang puasa Senin-Kamis yang memanfaatkan promosi ini.

Setelah itu para pembeli yang sedang ulangtahun.

"Ibu hamil tetap ada tapi agak jarang," jelasnya.

Ia mengaku, masa lalunya yang pernah hidup susah bahkan hanya untuk makan saja kesulitan membuatnya senang berbagi.

Semangat berbagi lewat warung bakso itu sudah dilakukannya selama enam tahun terakhir.

"Jadi bagi siapapun yang ingin makan bakso tidak punya uang tinggal ke warung saja. Saya hanya dapat  berbagi dengan bakso dan mie ayam.Tidak berharap imbalan kasih ya kasih," tuturnya.

Selain itu, ia mengatakan, prinsip dalam berbisnisnya berupa tidak banyak dalam mengambil keuntungan. 

Ia mengaku, bisnis baksonya saja hanya ambil keuntungan Rp1.000  per mangkuk.

"Habis mangkuknya ya lumayanlah, kalau daging yang penting habis 100-150  kilogram daging sapi dalam sehari," paparnya.

Di samping itu, kini bisnisnya terus berkembang. Terutama bisnis di aplikasi online seperti Gojek.

Kendati penjualannya masih di angka 20 persen di platform tersebut namun  optimis adanya aplikasi online masih sangat membantu dalam menjalankan usaha UMKM-nya.

"Masih sangat membantu untuk memperluas pasar terutama bagi pencinta bakso Bogem Mas Tri yang sibuk tak sempat ke warung jadi bisa pesan ke Gojek," ungkapnya.

Ia menilai, antara warungnya,  Gojek dan konsumen merupakan satu rangkaian mitra yang saling membutuhkan sehingga perlu dibutuhkan iklim yang baik.

"Sebagai mitra, Gojek saling membantu, saling membutuhkan yang menyambungkan antara penjual dan pembeli," terangnya.

Terpisah, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang Agus Wuryanto mengatakan, memanfaatkan platform digital baik aplikasi digital maupun marketplace merupakan suatu keniscayaan.

"Kami mendorong para pelaku UMKM meningkatkan kualitas produk dan bisa memasarkan produknya ke platform digital sehingga keuntungan dan sejahtera UMKM naik kelas," katanya kepada Tribunjateng.com, Rabu (26/10/2022).

Menurutnya, data hingga akhir bulan Oktober 2022, tercatat ada 29.152 UMKM di kota Semarang.

Mayoritas dari puluhan ribu UMKM tersebut didominasi usaha kuliner dan kerajinan tangan.

Namun demikian, hanya baru sekira 1.500 UMKM yang memanfaatkan platform digital dalam menunjang bisnisnya.

Pihaknya kini masih berupa mendorong para UMKM untuk memanfaatkan pasar digital.

"Kami masih berproses, tapi kami komitmen untuk mendorong UMKM memanfaatkan segala platform digital untuk memasarkan produknya," ungkapnya.

Pihaknya menyebut, peran aplikasi digital sudah cukup bagus di Kota Semarang.

Sebab, mereka sudah  memberikan pelatihan sekaligus ruang berkembang bagi para pelaku UMKM untuk menggerakkan bisnisnya.

"Iya kami  bekerjasama dengan mereka seperti Gojek- Tokopedia, mereka memberikan pelatihan dan wadahi para UMKM untuk memamerkan produknya di platform," katanya.

Head of Regional Corporate Affairs Gojek Central, West Java & D.I.Y , Mulawarman menuturkan, Gojek memberikan dukungan kepada pelaku UMKM melalui pengembangan fitur dan layanan (teknologi) serta memberikan pelatihan yang mendukung untuk pengembangan bisnis UMKM (non teknologi)

"Jumlah mitra usaha Gojek per Juni 2022 sebanyak lebih dari 1 juta mitra se Asia Tenggara, yang mana 99 persennya merupakan UMKM," katanya kepada Tribunjateng.com.

Mitra usaha mendapatkan kesempatan untuk Go-Online memanfaatkan fitur dan layanan management operasional GoBiz (Teknologi), kesempatan berjejaring antar sesama mitra GoFood melalui KOMPAG (Komunitas Partner GoFood).

Dalam komunitas itu dapat melakukan sharing tips sukses serta mendapatkan kemudahan akses berjualan online melalui integritas pembayaran serta tracker pendapatan harian.

"Pendapatan mitra UMKM GoFood bervasiasi, tergantung dari besar kecil skalanya serta scope usahanya," bebernya.

Ia menambahkan, kerjasama Gojek dan Pemkot Semarang telah terjalin lama, melalui keikutsertaan Gojek dalam pelbagai kegiatan serta festival yang diadakan Pemkot, contoh seperti Festival Semarang, Festival Kota Lama serta masih banyak lainnya.

"Visi misi Gojek sejalan dengan PemKot Semarang, sehingga dalam operasionalnya, kegiatan yang dilakukan Gojek selalu merujuk kepada pemerintah dan masyarakat selama itu memberikan dampak sosial positif," jelasnya. (Iwn)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved