Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mendag Kaji Usul Kenaikan Subsidi Kedelai Menjadi Rp 2.000/kg

Kemendag tengah mendiskusikan usul Gakoptindo soal kenaikan subsidi harga kedelai impor yang masih cukup tinggi di dalam negeri agar dapat stabil.

Editor: Vito
Rezanda Akbar D
Gudang Kedelai di Kudus 

TRIBUNJATENG.COM, BOGOR - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyatakan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah mendiskusikan usul Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) soal kenaikan subsidi harga kedelai impor yang masih cukup tinggi di dalam negeri agar dapat stabil.

"Kami diskusi Gapkoptindo akan Rakernas. Ini memang khususnya kedelai ya, sebetulnya harga dunianya kan turun, tetapi pengirimannya itu kan 40 hari, jadi harga turun itu akan tiba Desember, Januari. Yang sekarang harga yang kemarin, masih mahal," katanya, saat menghadiri pra-rapat kerja nasional (Rakernas) Gakoptindo tahun 2022 di IICC Bogor, Jawa Barat, Minggu.

Menurut dia, harga kedelai impor saat ini sebetulnya turun dari negara asal. Namun, nilai rupiah terhadap dollar AS sedang melemah dari Rp 14.500 menjadi Rp15.500 per dolar AS, sehingga harga kedelai tetap terasa masih tinggi.

"Tapi harga turun, rupiah kita juga kan melemah kursnya. Karena kan kedelai ini 99 persen impor. Oleh karena itu harganya Rp 13 ribu per kg, ada yang lebih. Ini kan subsidinya Rp 1.000, nah sekarang para pengusaha, Gakoptindo mengusulkan agar ada subsidi Rp 2.000-Rp 3.000," jelasnya.

Zulhas, sapannya, menuturkan, masalah harga kedelai impor kini mendapatkan jalan untuk berbagi subsidi bersama pemerintah daerah dengan adanya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125 Tahun 2022 yang di dalamnya menetapkan cadangan pangan pemerintah (CPP) terdiri atas 11 komoditas.

Pangan pokok tertentu yang ditetapkan sebagai CPP meliputi beras, jagung, kedelai, bawang, cabai, daging unggas, telur unggas, daging ruminansia, gula konsumsi, minyak goreng, dan ikan.

"Nah tadi saya coba, kalau Rp1.000 memang sudah enggak nendang. Akhirnya kita bisa Rp2.000, nanti apakah dari pusat kan. bisa dengan Perpres yang baru ini. kan bisa juga dengan pemerintah daerah," jelasnya.

Mendag mengajak dalam situasi yang sulit di tengah inflasi atau kenaikan harga-harga secara umum, perlu ada gotong-royong bersama-sama pemerintah pusat, Gakoptindo, dan pemerintah daerah agar rakyat dapat harga kedelai terjangkau, dan barangnya ada.

"Kalau harga kedelai impor sudah terlalu tinggi seperti saat ini, subsidi bisa berbagi dengan cara pemerintah pusat Rp 1.000, sedangkan pemerintah daerah juga bisa Rp 1.000, sehingga menjadi Rp2.000 agar harga bisa Rp11.000-an sampai kepada perajin tahu tempe. (Antaranews)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved