Berita Tegal
Pasar Tani 2022 Kabupaten Tegal, Bupati Umi Azizah: Ayo Borong Habis Produknya!
Pasar Tani yang merupakan ajang pameran agribisnis dan bazar pangan murah ini, diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KPTan)
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI – Bupati Tegal, Umi Azizah, mengajak seluruh pengunjung, utamanya pejabat Pemkab Tegal dan pimpinan lembaga keuangan untuk memborong produk hasil pertanian, pada ajang pameran Pasar Tani 2022 yang digelar di Taman Teknologi Pertanian (TTP) Lebaksiu belum lama ini.
“Kalau event-nya Pasar Tani seperti ini, pesan saya cuma satu, ayo borong habiskan semuanya, jangan sampai ada yang tersisa,” ajak Umi, dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com, Minggu (30/10/2022).
Pasar Tani yang merupakan ajang pameran agribisnis dan bazar pangan murah ini, diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KPTan) Kabupaten Tegal.
Selain itu, ada pula pembagian bibit tanaman gratis seperti jambu, mangga, kelengkeng dan sebagainya.
Umi menuturkan, Pasar Tani ini merupakan bagian dari penyediaan layanan pengembangan usaha (PLPU) program Wirausaha Pemuda.
Tujuannya adalah memberikan ruang kepada wirausahawan pemuda yang memiliki hasil produk pertanian menjual produknya secara langsung ke pasar.
Tak ketinggalan, 18 kelompok tani sebagai perwakilan Balai Penyuluh Pertanian kecamatan se-Kabupaten Tegal juga turut meramaikan.
Lebih lanjut, Umi mengatakan bahwa arah kebijakan pembangunan Kabupaten Tegal 2019-2024 adalah menempatkan sektor pertanian sebagai salah satu sektor prioritas pengembangan bersama sektor industri, pariwisata, dan UMKM.
Sebab Kabupaten Tegal menurutnya merupakan daerah agraris.
Luas lahan pertanian sawahnya mencapai 44,34 persen, dan jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian mencapai 17,3 persen.
Kontribusi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan Kabupaten Tegal tahun 2021, mampu menopang 13 persen perekonomian daerah atau terbesar ketiga setelah industri pengolahan dan perdagangan, dengan laju pertumbuhan 2,8 persen.
Meski demikian, pembangunan sektor pertanian selalu dihadapkan pada persoalan klasik seperti perubahan iklim, desakan lahan untuk perluasan ruang industri dan permukiman, hingga regenerasi di kalangan masyarakat petani dan fluktuasi harga komoditas pertanian.
“Saat harga naik tinggi, petani hanya menerima sedikit keuntungan ketimbang tengkulak ataupun pedagang. Tapi kalau pas harganya jatuh, petani yang paling rugi,” ungkap Umi.
Soal regenerasi di kalangan masyarakat petani, program Wirausaha Pemuda menurut Umi bisa menjadi prototipe untuk membuka wawasan, dan mendorong minat anak-anak muda menggeluti bisnis di sektor pertanian tanaman pangan.
Lebih lanjut, Umi membuka kesempatan bagi siapa saja untuk manfaatkan fasilitas TTP Lebaksiu seluas 4,5 hektar ini.
