Berita Banyumas
Hati-Hati, Berikut Ini Wilayah di Banyumas yang Berpotensi Terjadi Bencana Tanah Bergerak
Salah satu bencana yang kerap terjadi di Banyumas adalah tanah bergerak dan tanah longsor
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Salah satu bencana yang kerap terjadi di Banyumas adalah tanah bergerak dan tanah longsor.
Menurut informasi dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), beberapa daerah di Kabupaten Banyumas berada di Zona Menengah-Tinggi.
Prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG.
Berikut ini adalah daerah di Kabupaten Banyumas yang berada di Zona Menengah-Tinggi potensi pergerakan tanah:
- Ajibarang, Menengah-Tinggi
- Banyumas, Menengah-Tinggi
- Baturaden, Menengah-Tinggi
- Cilongok, Menengah-Tinggi
- Gumelar, Menengah-Tinggi
- Jatilawang, Menengah-Tinggi
- Kalibagor, Menengah-Tinggi
- Karanglewas, Menengah-Tinggi
- Kebasen, Menengah-Tinggi
- Kedungbanteng, Menengah-Tinggi
- Kemranjen, Menengah-Tinggi
- Lumbir, Menengah-Tinggi
- Patikraja, Menengah-Tinggi
- Pekuncen, Menengah-Tinggi
- Purwojati, Menengah-Tinggi
- Purwokerto Barat, Menengah-Tinggi
- Purwokerto Selatan, Menengah-Tinggi
- Purwokerto Timur, Menengah-Tinggi
- Purwokerto Utara, Menengah-Tinggi
- Rawalo, Menengah-Tinggi
- Sokaraja, Menengah-Tinggi
- Somagede, Menengah-Tinggi
- Sumbang, Menengah-Tinggi
- Sumpiuh, Menengah-Tinggi
- Tampak, Menengah-Tinggi
- Wangon, Menengah-Tinggi
"Kita sosialisasi dan publikasi potensi kerawanan bencana gerakan tanah lewat media sosial serta pemberitahuan ke wilayah-wilayah.
Terutama wilayah yang ada kerawanannya," ujar Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Banyumas, Anwar Burhani kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (2/11/2022).
Pada Zona Menengah dapat terjadi gerakan tanah apabila curah hujan di atas normal.
Terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.
Sementara pada Zona Tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali.
Untuk itu, kepada Camat, Lurah, Kepala Desa dan masyarakat diimbau tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal. (jti)