Puan Maharani Jadwalkan Pertemuan dengan Mardiono dan Zulhas

Puan masih menyusun waktu yang tepat untuk bisa bersilaturahmi dengan Mardiono dan Zulhas.

Editor: Vito
DOK. Humas DPR RI
Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani bakal melanjutkan safari politik ke sejumlah ketua umum partai politik. Dalam waktu dekat, Puan berencana menemui Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas).

"Tentu saja saya nantinya akan segera menjadwalkan untuk bertemu dengan Ketua Umum PPP dan Ketua Umum PAN," ujar Puan, di Sport Center DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (1/11).

Ia mengaku, masih menyusun waktu yang tepat untuk bisa bersilaturahmi dengan Mardiono dan Zulhas. Setelah bertemu keduanya, Puan berencana menemui pimpinan partai politik non-parlemen.

"Jadi setelah itu tentu saja saya akan coba untuk bisa bertemu dan bersilaturahmi dengan partai-partai di luar DPR," ucapnya.

Puan menekankan pentingnya silaturahmi terjalin di antara partai-partai politik. Apalagi, menuju pemilu 2024 diperlukan komunikasi untuk menyatukan pikiran untuk membangun bangsa ke depan.

"Jadi silaturahmi ini akan berjalan sambil membuka ruang komunikasi bahwa masih panjang perjalanan sampai tahun 2024. Namun komunikasi dan ruang untuk bisa sama-sama menyatukan pikiran dan hal-hal yang bisa dilakukan untuk membangun bangsa dan negara akan menjadi satu hal yang penting untuk dilakukan," tuturnya.

Meski demikian, pengamat politik sekaligus pendiri Lingkar Madani Indonesia (Lima), Ray Rangkuti menyebut peluang Puan Maharani jadi capres PDI Perjuangan kian menipis. Hal itu berkaca pada tingkat elektabilitas Puan yang cukup rendah.

"Elektabilitas yang sangat rendah, bahkan belum mencapai 5 persen. Dengan waktu yang tersisa selama 1,5 tahun lagi, sulit mengejar elektabilitas capres lain," katanya, kepada Tribunnews, Senin (31/10).

Jika Puan Maharani tetap dipilih menjadi capres PDI Perjuanga, Ray menyebut, akan berimbas juga pada suara pemilihan legislatif.

"Peluang Puan untuk dapat dijadikan sebagai capres tampaknya sudah semakin menipis. Bukan saja sulit menang, tapi juga dapat berimbas pada menurunnya perolehan suara legislatif," sambungnya.

Namun, Ray menyatakan, peluang Puan Maharani menjadi calon wakil presiden masih terbuka.

"Untuk diicalonkan sebagai cawapres, tentu masih terbuka, paling dekat dengan Prabowo. Hanya saja, seperti dalam banyak survey, perolehan suara pasangan ini masih kalah jauh dengan pasangan capres yang lain," sambungnya.

"Pokok persoalannya, suara keduanya digerus oleh pasangan yang lain. Suara Prabowo dapat digerus oleh Anies Baswedan, dan suara Puan oleh Ganjar, jika akhirnya Ganjar tetap jadi capres," tukasnya. (Tribunnews/Chaerul Umam)

Sumber: Tribunnews.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved