Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

KB Bukopin Tutup Sejumlah Kantor Cabang Guna Optimalkan Layanan Perbankan Digital

KB Bukopin mulai menutup sejumlah kantor cabang di Indonesia guna memberikan layanan perbankan digital yang lebih baik dan cepat.

Penulis: And | Editor: APS
Dok. Humas KB Bukopin
Transformasi layanan perbankan dari konvensional ke digital, KB Bukopin tutup sejumlah kantor cabang di Tanah Air. 

TRIBUNJATENG.COM - PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bukopin) turut beradaptasi dengan perkembangan era digital saat ini dengan menutup sejumlah kantor cabang.

Hal itu dilakukan guna mengoptimalkan layanan perbankan dan mulai beralihnya layanan perbankan konvensional ke digital.

Beberapa bank di Indonesia pun turut merespon perkembangan era digital tersebut dengan memangkas sejumlah kantor cabang.

Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Juni 2022, terjadi penyusutan kantor cabang dari semula 29.699 unit menjadi 25.641 unit.

Rupanya, digitalisasi kantor cabang tersebut sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu. Sebab, berdasarkan data OJK, tahun 2015 merupakan puncak tertinggi jumlah kantor cabang di Indonesia, yakni sebanyak 32.953 unit dan mengalami pengurangan dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir sebanyak 7.312 unit atau setara 22,19 persen.

Secara alami, digitalisasi serta perubahan perilaku masyarakat menyebabkan keberadaan dan fungsi kantor cabang bank konvensional akan berkurang seiring dengan berjalannya waktu.

Pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku transaksional nasabah dari sistem konvensional menjadi digital atau sistem offline menjadi online.

Maka dari itu, sejumlah bank harus mampu untuk beradaptasi dengan merubah pada pola bisnis yang ada, salah satunya dengan merubah kantor cabang sebagai instrumen pengembangan bisnis perbankan menjadi digital.

Dengan kata lain, bank juga turut memperkuat layanan cabang yang ada melalui transformasi digital maupun smart branches, sehingga alokasi biaya pengembangan jaringan cabang dapat dioptimalkan dalam bentuk lain melalui digitalisasi.

Selain itu, keberadaan kantor cabang perbankan secara fisik juga masih dibutuhkan oleh bank guna memenuhi kebutuhan nasabah yang ingin mendapatkan layanan keuangan yang khusus.

Sebagai informasi, digitalisasi pada perbankan terbagi menjadi beberapa sisi, yaitu eksternal dari sisi nasabah dan internal dari sisi bank.

Bagi perbankan, hubungan antara bank dan nasabah harus senantiasa dijaga melalui pertemuan secara fisik maupun nonfisik. Dengan kata lain, digitalisasi memang perlu diadaptasi dan diimplementasikan dengan sebaik mungkin.

Maka dari itu, untuk mendukung seluruh proses adaptasi sistem perbankan yang komprehensif, pihak-pihak yang memiliki informasi dan keilmuan seputar perkembangan digital perbankan bisa berkontribusi dalam mengedukasi masyarakat.

Dengan masyarakat yang melek digital, proses pembangunan dan penguatan industri perbankan digital Tanah Air bisa terus dikembangkan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved