Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pertamina Cilacap

Bank Sampah Abhipraya Binaan Kilang Cilacap Lakukan Studi Tiru di TPST Rawalo

Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap konsisten pada isu-isu lingkungan, salah satunya terkait pengelolaan sampah.

Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Istimewa
STUDI TIRU: Anggota kelompok binaan Bank Sampah Abhipraya Kutawaru melakukan studi tiru ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Rawalo, Kabupaten Banyumas. Kegiatan ini bertujuan memberikan pembelajaran praktis bagi pengelola bank sampah. (Dok Pertamina) 

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap konsisten pada isu-isu lingkungan, salah satunya terkait pengelolaan sampah. 

Baru-baru ini, Kilang Cilacap membawa kelompok binaan Bank Sampah Abhipraya Kutawaru melakukan studi tiru ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Rawalo, Kabupaten Banyumas. 

Kegiatan ini bertujuan memberikan pembelajaran praktis bagi pengelola Bank Sampah Abhipraya terkait pengelolaan sampah terpadu di TPST Rawalo. 

"TPST Rawalo pernah dinobatkan sebagai TPST dengan sistem pengelolaan terbaik tingkat nasional, sehingga menjadi rujukan tepat untuk transfer pengetahuan bagi mitra binaan," kata Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Cilacap, Cecep Supriyatna. 

Cecep menyebutkan, kegiatan ini menjadi komitmen perusahaan dalam peningkatan kapasitas mitra binaan agar mampu mengelola sampah secara terpadu dan berkelanjutan. 

"Kami berharap praktik baik TPST Rawalo dapat ditiru, dimodifikasi, dan diimplementasikan sesuai kondisi Kelurahan Kutawaru."

Baca juga: Tekan Angka Kasus KDRT, Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Semarang Ajak Warga Saling Peduli

"Harapannya, Bank Sampah Abhipraya semakin mandiri, profesional, dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat," ujarnya. 

Fokus kegiatan studi tiru meliputi manajemen kelembagaan bank sampah yang lebih terstruktur, sistem penggajian karyawan yang transparan dan berkelanjutan. 

"Selain itu inovasi pengolahan sampah untuk meningkatkan nilai tambah, dan strategi kolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat dalam mendukung pengelolaan lingkungan," ungkap Cecep.

Mohamad Adip, instruktur TPST Rawalo memaparkan, manajemen pengangkutan sampah dari 26 desa, pemanfaatan mesin konventer untuk memisahkan sampah organik dan anorganik, terkait pengolahan plastik menjadi bahan bakar alternatif pengganti batu bara di industri semen. 

"Selanjutnya produksi pupuk organik dari sampah organik yang didistribusikan kepada petani," paparnya. 

Keberhasilan sistem ini, kata Adip sangat bergantung pada dukungan pemerintah desa serta sinergi dengan masyarakat. 

"Dibutuhkan kolaborasi yang kuat dengan berbagai elemen setempat," tegas Adip. 

Baca juga: Pertamina Dukung Ekspor UMKM Kebumen ke AS, 6 Kontainer Keranjang Serat Alam Tembus Pasar New York

Rasiwan dari Bank Sampah Abhipraya menilai, kunjungan ini memberikan banyak manfaat, terutama dalam aspek manajemen kelembagaan & sistem penggajian yang patut ditiru dan diadaptasi. 

"Apa yang didapatkan dari TPST Rawalo, menjadi bahan rujukan dan referensi di Bank Sampah Abhipraya. Terimakasih dukungan Kilang Cilacap sejauh ini," ucapnya. 

Melalui penguatan aspek kelembagaan, sistem insentif, serta kolaborasi lintas pihak, Bank Sampah Abhipraya diharapkan mampu memperkuat posisi ujung tombak pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Cilacap. (Laili S/***)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved