Berita Salatiga
FKUB Tegal Studi Tiru Moderasi Beragama Ke FKUB Kota Salatiga
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Tegal lakukan kunjungan studi tiru ke FKUB Kota Salatiga.
Penulis: Hanes Walda Mufti U | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Tegal lakukan kunjungan studi tiru ke FKUB Kota Salatiga.
Kunjungan ini diterima oleh pengurus FKUB dan Sekretaris Daerah (Sekda) Wuri Pujiastuti di Ruang Plumpungan Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga.
Turut mendampingi sekda dalam penyambutan Kepala Kementerian Agama Kota Salatiga H Taufiqur Rahman, Kepala Badan Kesbangpol Kota Salatiga Yayat Nurhayat.
Kepala Badan Kesbangpol Kota Tegal, Budi Saptaji mengatakan bahwa Kota Salatiga merupakan salah satu Kota yang menjadi rujukan kota toleransi.
Menurutnya Kota Salatiga ini memiliki kerukunan umat beragama yang tinggi.
“Saya mewakili rombongan menyampaikan terima kasih kepada FKUB dan Pemerintah Kota Salatiga yang telah menerima kunjungan kami, terimakasih Ibu Sekda beserta jajarannya, Kementerian Agama dan FKUB yang menerima kunjungan kami FKUB Kota Tegal,” kata Budi kepada Tribunjateng.com, Jumat (4/11/2022).
Kota Tegal dengan Salatiga terdapat kesamaan yakni terdiri dari empat kecamatan dengan begitu dirinya berkeinginan agar Kota Tegal dapat memiliki indeks kerukunan yang sama dengan Kota Salatiga.
“Kota Salatiga dan Kota Tegal memiliki kesamaan yaitu hanya terdiri dari empat kecamatan, jumlah penduduk juga masih 280 an ribu karena heterogenitas masyarakat Kota Salatiga dan mampu menjadi kota tertoleran, kami ingin indeks kerukunan Kota Tegal juga meningkatkan.
Harapan kami kota Tegal masuk sepuluh besar kota toleran Indonesia,” paparnya.
Sementara itu, Sekda Kota Salatiga, Wuri Pujiastuti menyampaikan terima kasih karena menjadi kota pilihan kunjungan.
“Ini adalah kunjungan balasan FKUB, ini penting untuk jalin silaturahmi dan tukar pikiran, berbagai contoh toleran adalah ketika hari besar keagamaan umat bisa saling membantu mohon maaf bila ada ketidaknyamanan bapak ibu semua,” kata Wuri. (han)
Baca juga: Terpuruk sejak Ada Internet, Pedagang Buku Mengandalkan Pameran untuk Bertahan
Baca juga: Pusat Bahasa Adakan Lokakarya : Bulan Bahasa dan Sastra “Bangkit Bersama”
Baca juga: Daftar Lokasi 17 Pohon Tumbang di Kota Semarang Setelah Diguyur Hujan Selama 2 Jam
Baca juga: Sungai Plumbon Tugu Kota Semarang Meluap, 10 Rumah Tergenang