Berita Sukoharjo
Terpuruk sejak Ada Internet, Pedagang Buku Mengandalkan Pameran untuk Bertahan
Budaya literasi masyarakat Indonesia masih rendah. Ini terlihat dari minimnya masyarakat yang berminat membaca buku
Penulis: khoirul muzaki | Editor: Catur waskito Edy
Pandemi menjadi ujian terberat bagi kelangsungan usahanya. Ini lantaran pemerintah melarang berbagai kegiatan yang mengundang kerumunan, termasuk pameran buku.
Tak ayal, selama dua tahun pandemi, ia tak bisa mendapatkan pemasukan dari pameran. Padahal sebelum pandemi, ia bisa mengikuti pameran dua kali dalam sebulan. Kini, seiring dengan kasus covid yang melandai, even pameran buku diizinkan kembali digelar.
Ini menjadi angin segar bagi penjual buku seperti Surip untuk kembali bangkit. Meskipun, pameran buku yang digelar belum sesering dulu.
"Pas pandemi vakum karena pameran buku dilarang, " katanya. (*)
Baca juga: Daftar Lokasi 17 Pohon Tumbang di Kota Semarang Setelah Diguyur Hujan Selama 2 Jam
Baca juga: Harga Kedelai Terus Merangkak Naik Sampai Rp 14 Ribu Per Kilogram, Inilah Kata Perajin Tahu
Baca juga: Sungai Plumbon Tugu Kota Semarang Meluap, 10 Rumah Tergenang
Baca juga: Banser Demak Kawal Permasalahan Tukar Guling Tanah Wakaf Sunan Kalidjogo