Berita Semarang
Tanggul Sungai Beringin Jebol, Ketua DPRD Semarang Sebut Ada Kelalaian dari Pelaksana
Ketua DPRD Kota Semarang Kadarlusman menyenyebut ada kelalaian dari pelaksana proyek normalisasi sungai Bringin
Penulis: Muhammad Fajar Syafiq Aufa | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dalam dua bulan terakhir, tangul sungai Beringin telah jebol sebanyak dua kali.
Ketua DPRD Kota Semarang Kadarlusman menyenyebut ada kelalaian dari pelaksana proyek normalisasi sungai Bringin.
"Kalau saya lihat ini kan kelalaian juga dari pelaksana, jadi pelaksana itu tidak pernah memperkirakan debit air yang kondisi saat ini, cuaca yang saat ini seperti apa," ujarnya Kepada Tribunjateng.com, Senin (7/11/2022).
"Ini sudah dua kali loh, yang pertama tiga minggun yang lalu yang di Wonosari, dampaknya di Mangkang Wetan juga," imbuhnya
Baca juga: Foto-foto Enam Mobil Mewah Hanyut Tersapu Banjir Bandang Semarang, Rusak Parah Berisi Bebatuan
Baca juga: Balai Kota Bandung Terbakar Hebat, Polisi Amankan Seorang Mandor, Tabung Gas Ikut Dibawa
Menurutnya dampak banjir dari jebolnya tangul sungai Bringin paling parah pada kemarin malam, Minggu (6/11/2022).
Sebanyak 6 RT yang ada di RW 7 Kelurahan Mangkang Wetan, terendam genagan air dari banjir.
"Lah ini, ini juga dampak (dari) Wonosari. Sama, tapi tidak sehebat ini dan ini di Mangkang Wetan RW 7," ungkapnya
Kadarlusman menyebut, jebolnya tangul sungai Beringin yang berada di RW 7, disebabkan oleh tinginya volume air sungai yang mengalir di sungai tersebut setelah diguyur hujan lebat.
Selain itu adanya penyempitan arus sungai yang terletak di bawah jembatan darurat, juga menjadi penyebab jebolnya tangul sungai.
"Karena cuacanya luar biasa ekstremnya dan di sini kan ada jembatan darurat, tanggul yang sudah 25 meter, jembatan darurat hanya 8 meter, otomatis mengalami bottle neck di sana, sehingga ledakan terjadinlah di sini dan itu yang tidak terprediksikan," jelasnya
Sebenarnya perbaikan jembatan darurat itu, kata Kadarlusman, sudah akan dilaksanakan oleh pihak PT Adhi Karya, namun dalam proses pembangunanya ada permasalahan lahan.
"Memang di sini ada kendala juga, sebenarnya jembatan sudah mau dilaksanakan oleh pihak PT Adhi Karya tapi ada problem salah satu warga yang tanahnya itu sudah dibeli oleh PT ternyata mereka masih mengklaim itu masih miliknya, nah ini juga menjadi persoalan," terangnya
Dirinya kembali menegaskan, bila tidak ada permasalahan terkait lahan, jembatan penghunbung itu, sudah terbangun dan tidak akan terjadi ledakan air seperti ini.
"Ya kami mohon lah semua pihak baik warga yang kemarin mengklaim semua miliknya segera, karena anggaran itu menurut informasi kan sudah dititipkan ke pengadilan, Kalau memang merasa mereka masih memiliki hak, ya sudah didugat saja pemerintah," tegasnya
Agar kejadian tangul jebol sungai Beringin tidak berulang lagi, Kadarlusman akan segera melakukan koordinasi dengan Pemkot Semarang dan Pihak PT Adhi Karya.