Berita Internasional
LSM Ungkap Iran Hukum Gantung Tahanan yang Sudah Meninggal
Pemerintah Iran menghukum gantung tahanan yang sudah meninggal sebelum dieksekusi.
TRIBUNJATENG.COM, ZAHEDAN - Pemerintah Iran menghukum gantung tahanan yang sudah tewas sebelum dieksekusi.
Hal itu disampaikan LSM Iran Human Rights (IHR) pada Senin (7/11/2022).
Menurut LSM yang berbasis di Norwegia tersebut, Iran menghukum mati tahanan bernama Nematullah Barahui karena kasus narkoba.
Baca juga: Inilah Sosok Naira Ashraf, Mahasiswi Mesir yang Tewas Ditikam karena Menolak Menikah
Namun, sesaat sebelum jadwal eksekusi, Barahui terbunuh dalam konfrontasi dengan sipir penjara.
Barahui awalnya akan digantung bersama pria lain yang juga terjerat kasus narkoba, di penjara Kota Zahedan, Provinsi Sistan-Baluchistan, Iran tenggara, Minggu (6/11/2022).
IHR mengutip sumber-sumber lokal yang tidak disebutkan namanya, menyebutkan bahwa Barahui tetap digantung agar sipir penjara tidak terkena masalah hukum.
Situs berita Hal Vash yang memantau peristiwa di Sistan-Baluchistan juga melaporkan, Barahui terbunuh sebelum eksekusi yang dijadwalkan.
Dikatakan bahwa terpidana dibangunkan pada Minggu (6/11/2022) dini hari dan diberitahu bahwa dia akan dieksekusi.
Dalam kondisi setengah sadar, dia melawan lalu dibunuh dengan dipukul di leher oleh sipir penjara menggunakan benda tajam, kata Hal Vash, dikutip dari kantor berita AFP.
Barahui memiliki tiga anak perempuan, tetapi otoritas penjara melarang keluarganya bertemu dengannya selama bertahun-tahun.
Hingga berita ini diunggah, belum ada konfirmasi dari pihak berwenang Iran.
Eksekusi tersebut juga belum dilaporkan di media-media Iran seperti halnya sebagian besar hukuman gantung lainnya di negara itu.
Menurut catatan Amnesty International, setidaknya 314 eksekusi tercatat di Iran selama 2021, lebih tinggi daripada negara-negara lain di seluruh dunia.
Akan tetapi, data Amnesty tidak mencakup China yang dipercaya mengeksekusi ribuan orang dalam setahun.
Kemudian, menurut data IHR sebanyak 462 orang dihukum mati di Iran sepanjang 2022.