Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tata Cara Sholat Gerhana Bulan Total, dari Bacaan Niat hingga Doa

Tata cara sholat gerhana bulan total. Gerhana bulan total akan terjadi malam ini Selas (8/11/2022). Fenomena gerhana bulan ini akan berlangsung cuku

Penulis: Ardianti WS | Editor: galih permadi
stv.tv
Tata Cara Sholat Gerhana Bulan Total, dari Bacaan Niat hingga Doa 

TRIBUNJATENG.COM- Tata cara sholat gerhana bulan total.

Gerhana bulan total akan terjadi malam ini Selas (8/11/2022).

Fenomena gerhana bulan ini akan berlangsung cukup lama yaitu sekitar 1 jam, 24 menit, dan 58 detik.

Sedangkan untuk durasi umbra atau gerhana bulan sebagian akan berlangsung selama 3 jam, 39 menit, dan 50 detik.

Baca juga: Kiky Saputri Transfer Uang ke Fans Leslar yang Menghujatnya, Mengaku Tak Ambil Hati: Aku Mah Ketawa

Baca juga: Optimistis Hadapi Resesi 2023,  Ekonomi Jateng 2022 Masih Tumbuh 5,28 Persen

Baca juga: Jokowi Telepon Putin dan Zelenskyy, Akan Hadiri G20 Jika Situasi Memungkinkan

Tata cara sholat gerhana bulan:

Bacaan niat salat gerhana bulan atau salat khusuf disesuikan apakah Anda imam atau makmum.

Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ

Artinya: saya berniat shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT).

Tata Cara Sholat Gerhana Bulan

1. Berniat di dalam hati;

2. Takbiratul ihram yaitu bertakbir sebagaimana salat biasa;

3. Membaca do'a iftitah, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang lain sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih);

4. Kemudian ruku’;

5. Kemudian bangkit dari ruku' (i'tidal);

6. Setelah i'tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat lain. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;

7. Kemudian ruku' kembali (ruku' kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku' sebelumnya;

8. Kemudian bangkit dari ruku' (i'tidal);

9. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku', lalu duduk di antara dua sujud, kemudian sujud kembali;

10.Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka'at kedua sebagaimana rakaat pertama, hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;

11.Salam.

Berikut ini tuntunan ibadah saat gerhana bulan total menurut Islam, melansir laman resmi Kemenag.

1. Menghadirkan Rasa Takut kepada Allah
Gerhana matahari dan bulan, menjadi momentum refleksi bagi umat Islam untuk menghadirkan rasa tahut kepada Allah. Peristiwa tersebut mengingatkan kita akan tanda-tanda kejadian hari kiamat, serta rasa takut atas azab Allah akibat dosa-dosa yang dilakukan.

2. Mengingat Apa yang Pernah Disaksikan Nabi Muhammad SAW dalam Salat Kusuf
Diriwayatkan bahwa dalam salat kusuf, Rasulullah SAW diperlihatkan oleh Allah surga dan neraka, bahkan beliau ingin mengambil setangkai dahan dari surga untuk diperlihatkan kepada mereka. Beliau juga diperlihatkan berbagai bentuk azab yang ditimpakan kepada ahli neraka.

Dalam salah satu khutbahnya selesai salat gerhana, Rasulullah SAW bersabda, "Wahai umat Muhammad, demi Allah, jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis." (H.R. Muttafaq alaih).

3. Menyeru dengan Panggilan "Asshalaatu Jaami'ah" saat terjadi gerhana, disunnahkan panggilan untuk melaksanakan sholat secara berjamaah. Aisyah meriwayatkan bahwa saat terjadi gerhana, Rasulullah SAW memerintahkan untuk menyerukan "Ashshalaatu Jaami'ah" (H.R. Abu Daud dan al-Nasa'i).

Tidak ada adzan maupun iqamah dalam pelaksanaan sholat gerhana. Karena azan dan iqamah hanya berlaku pada sholat fardhu lima waktu.

4. Disunnahkan Mengeraskan Bacaan Surat

Saat melaksanakan sholat gerhana, disunnahkan mengeraskan bacaan, baik sholatnya dilakukan pada siang atau malam hari. Hal ini dilakukan Rasulullah SAW dalam salat gerhana (H.R. Muttafaqalaih).

Selain itu, baca doa saat gerhana bulan

Rabbana ma khalaqta hadzaba ila, subhanaka fa qina 'azabannar

Artinya: “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan alam ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka selamatkanlah kami dari siksa neraka." (QS. Ali 'Imran: 191).

Dan doa berikut:

اَللهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ. اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ

Allahumma inna nas-aluka salamatan fiddin wa afiyatan fil-jasadi wa ziyadatan fil-ilmi wa barakatan firrizqi, wa taubatan qablal-maut, wa rahmatan indal-maut, wa maghfiratan ba’dal-maut. Hawwin alaina fi sakaratil-maut, wannajata minannaari, wal-afwa indal-hisab.

Artinya: "Ya Allah, kami memohon kepada Engkau akan keselamatan agama, kesehatan badan, tambahnya pengetahuan, berkahnya rezeki, mendapatkan taubat sebelum mati, mendapat rahmat ketika mati, mendapat ampunan sesudah mati. Dan ringankanlah kiranya dalam sakaratul-maut, dan selamatkanlah kiranya dari siksaan neraka, dan dapatkanlah kami ampunan pada hari hisab (perhitungan).

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved