Berita Kudus
TMMD Sengkuyung Tahap III Kodim 0722/Kudus Resmi Ditutup, Bangun Jalan Baru di Desa Terban
Program TMMD Sengkuyung Tahap III Kodim 0722/Kudus resmi ditutup pada, Rabu (9/11).
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: sujarwo
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap III Kodim 0722/Kudus resmi ditutup pada, Rabu (9/11/2022).
Program TNI dengan membangun jalan baru di Desa Terban, Kecamatan Jekulo itu ditutup dengan penandatanganan prasasti dan pemukulan kentongan oleh Bupati Kudus HM Hartopo bersama Komandan Kodim 0722/Kudus, Letkol Inf Andreas Yudhi Wibowo.
Setelah itu, dilakukan penandatanganan berita acara penyerahan hasil TMMD Sengkuyung Tahap III dari Dandim Letkol Inf Andreas Yudhi Wibowo kepada Bupati Kudus HM Hartopo. Dilanjutkan peninjauan lokasi sasaran fisik TMMD pembangunan jalan baru di Desa Terban.

Letkol Inf Andreas Yudhi Wibowo, mengatakan, sasaran fisik atau non fisik TMMD sudah diselesaikan sesuai dengan program yang telah direncanakan. Termasuk sasaran fisik utama yaitu jalan baru telah selesai 100 persen.
Menurut dia, penandatanganan prasasti TMMD bertujuan agar prasasti hasil program bisa dipasang di tugu jalan baru yang dibangun. Prasasti dipasang sebagai penanda telah dilakukan program TMMD, juga sebagai pengenang program yang sudah berjalan di Desa Terban sejak 11 Oktober-9 November 2022 bagi warga sekitar.

"Juga bertujuan untuk menjaga tali silaturahmi serta kedekatan dengan masyarakat. Terutama satgas TMMD dengan masyarakat Desa Terban dan sekitarnya," tutur dia.
Dandim berharap, hasil dari program TMMD bisa mendorong kemajuan desa, utamanya di bidang perekonomian.
"Prasasti ini sebagai bukti adanya kemanunggalan TNI dengan rakyat untuk membangun demi kemajuan desa di wilayah Kabupaten Kudus, khususnya Desa Terban," lanjut dia.
Danramil 04/Jekulo, Kapten Arm Sulikhan menambahkan, tugu prasasti hasil program TMMD Sengkuyung Tahap III telah diresmikan. Selanjutnya sebagai tanda untuk kemajuan masyarakat sekitar dengan terbangunnya akses perekonomian baru. (*)