Berita Semarang
Kisah Ojol Wanita Semarang Dilecehkan Customer, Ingin Marah Takut Dikasih Bintang 1
Ojek online perempuan, Anjar (60) sore itu sedang beristirahat di depan sebuah mal di Simpang Lima Kota Semarang
Penulis: iwan Arifianto | Editor: rival al manaf
Seperti dialaminya belum lama ini yakni jadi korban tabrak lari.
"Ketika itu mau pulang ke Boja, orderan terakhir. Tiba-tiba di BSB ditabrak mobil dari belakang saat malam hari sekira pukul 22.00," ungkapnya.
Apesnya, ia ketika ingin mengklaim biaya pengobatan kecelakaan tersebut kepada perusahaan ternyata gagal lantaran ketika kejadian hanya mengenakan atribut rompi ojol bukan jaket ojol.
Kondisi itu jadi alasan perusahaan untuk tidak memberikan jaminan asuransi kecelakaan.
Maka, biaya pengobatan sakitnya harus ditanggung secara mandiri.
"Ini saja belum sembuh, masih terasa pusing. Kalau periksa ya bayar sendiri," tuturnya.
Dengan kondisi tersebut, ia menyebut, tak akan selamanya menjadi ojol apalagi usianya yang sudah kepala enam.
Ia rencana akan kembali berjualan minuman kembali lagi seperti dulu.
"Ngojol itu capek jadi kedepan mau jualan lagi," katanya.
Sementara, Ojek online perempuan, UK mengatakan, sudah menjadi ojek online selama lima tahun.
Dulunya, ia pemilik usaha laundri.
Bertahun-tahun hidup di aspal jalanan memaksanya menjumpai pengalaman tak mengenakan.
Di antaranya ketika hendak dilecehkan oleh customernya.
"Iya ada customer kurang ajar, minta dicium," paparnya.
Menurutnya, kejadian itu bermula ketika ada orderan makanan yang hendak diantar ke daerah Banyumanik.