USM
Mahasiswa USM Melakukan Survey Lapangan Ke Kecamatan Pedurungan Sebelum Pelaksanaan KKN
Sebanyak 24 mahasiswa yang akan diterjunkan ke Kecamatan Pedurungan melakukan survey lapangan yang ke-2 sebelum pelaksanaan KKN tiba.
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sebanyak 24 mahasiswa yang akan diterjunkan ke Kecamatan Pedurungan melakukan survey lapangan yang ke-2 sebelum pelaksanaan KKN tiba.
Dengan tanpa didampingi supervisi, ketua korcam mengkoordinasi survey ke-2 ini dengan Bapak Sekretaris Camat Ir. Suharyono di Kecamatan Pedurungan.

“Pintu Kecamatan Pedurungan Terbuka Lebar untuk para mahasiswa KKN Universitas Semarang bila ingin survey atau berkunjung kapan saja sebelum pelaksaan KKN tiba," ungkap Bp. Ir. Suharyono, selaku Sekcam Pedurungan.
Dengan duduk dikursi yang melingkar, para mahasiswa mendengarkan sambutan dan penjelasan yang diberikan oleh Bapak Sekcam Pedurungan.
“Program di kecamatan sejalan dengan apa yang ada di masyarakat kelurahan, misalnya tentang kesehatan, 2 aspek atau 2 bidang, yaitu kesehatan dan ekonomi, itu yang menjadi prioritas penanganan," jelas Bapak Sekcam Pedurungan.
“Yang sedang ditangani secara nasional adalah stanting. Di kecamatan ada stanting yang sedang di koordinasikan, namanya SIBENING PERDULI (Semua Bergerak Bersama Menangani Stanting Pedurungan Perduli), merupakan suatu gerakan bagaimana meloloskan balita/batita/bayi 2 tahun lulus dari stanting," tambahnya.
“Saat ini kita juga sedang menangani disabilitas / difabel / berkebutuhan khusus, ada yang namanya hari difabel internasional itu di bulan Desember. Kita menyediakan ruangan, namanya GADING SEMAR (Keluarga Difabel Pedurungan Semarang).
Kita memfasilitasi untuk sekretariatnya difabel, untuk mereka berkegitan, berekspresi dan lain sebagainya," jelas Bapak Sekcam.
Rajasha, salah satu mahasiswa yang hadir dalam survey ke-2 tersebut menyanggah pemaparan dan membuka sesi tanya jawab kepada para mahasiswa lainnya untuk bertanya bila ada yang ditanyakan.
“Dari penjelasan yang bapak jelaskan, kami atau saya pribadi sudah mempunyai gambaran untuk proker yang akan kami jalankan. Untuk teman-teman jika ada yang ingin bertanya dipersilahkan," ujar Rajasha.
Menyanggah kesempatan yang diberikan oleh Ketua Korcam, Heidy Ghofar, salah satu mahasiswa dari Fakultas Psikologi menanyakan tentang rencana prokernya.
“Saya mengambil Mata Kuliah Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, apakah saya bisa mengambil proker dalam pelaksanaan hari difabel internasional itu?," tanya Heidy.
“Bisa saja, nanti bisa membantu dalam kelengkapan untuk ruangan GADING SEMAR. Kami, pemerintah hadir menyediakan tempat untuk mereka, menghidupkan GADING SEMAR yang ada di pedurungan," jelas Bapak Sekcam.
“Kalo mau mengangkat proker yang murni di Kecamatan, bisa mengangkat permasalahan yang ada di lingkup kantor, misal budaya kerja pegawai kecamatan, membuat perpustakaan yang diwajibkan oleh dinas teknis di setiap kecamatan atau terkait dengan data, misalnya arsip dengan pendampingan dinas teknis, akan terlihat nyata hasilnya," ungkap Bapak Sekcam.
“Ruangan kecamatan perlu sentuhan adik-adik KKN Universitas Semarang untuk bisa beri ide gagasan yang bermanfaat dan jangka panjang, jadi setelah ditinggal ada kenangannya,” tambahnya.(*)