Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Purworejo

Begini Duduk Perkara Andika Sari Sekdes di Purworejo Diminta Mundur Warganya, Berawal Foto Botol

Andika Sari sekretaris desa (Sekdes) di Purworejo, Jawa Tengah yang didemo dan dituntut mundur oleh warganya sendiri. 

Editor: galih permadi
istimewa
Andika Sari Sekdes di Purworejo dituding dugem dan minum minuman keras 

PURWOREJO, TRIBUNJATENG.COM - Andika Sari sekretaris desa (Sekdes) di Purworejo, Jawa Tengah yang didemo dan dituntut mundur oleh warganya sendiri. 

Tuntutan ini muncul berawal foto dugem Andika Sari sedang menenggak air dari sebuah botol yang diduga minuman keras. 

Warga menganggap aksi Andika Sari tak patut dan tidak menjadi contoh baik bagi seorang perangkat desa. 

Inilah Sosok Andika Sari Sekdes di Purworejo Jateng Dituntut Mundur Warganya Gara-gara Dugem

Namun tak terima dengan tuntutan itu, Andika Sari pun akan menempuh jalur hukum bagi provokator demo. 

Berikut duduk perkara kasus Andika Sari:

Demo menuntut mundur Sekdes Banyuasin Kembaran Andika Sari tersebut dinilai sangat provokatif dan mencemarkan nama baik Andika.

Andika Sari merupakan Sekdes Banyuasin Kembaran, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo. 

Puluhan orang menggelar demo di depan kantor Bupati Purworejo pada Selasa (8/11/2022) dengan membawa poster sang Sekdes dan diberikan tanda silang berwarna merah.

Menanggapi hal tersebut, Andika Sari akan melaporkan dugaan pencemaran nama baik ke Polda Jawa Tengah.

Ia mengaku namanya menjadi tercemar akibat adanya aksi tersebut.

Andika menyebutkan, aksi tersebut tidak murni dari keinginan warga Desa Banyuasin Kembaran. Ia menduga ada provokator yang sengaja menggerakkan aksi tersebut untuk melengserkannya.

"Saya tegas pasti akan lapor, siapa aktor provokasi tersebut ke Polda Jawa Tengah dan saya akan melapor secepatnya," kata Andika Sari dalam keterangan resminya pada Sabtu (12/11/2022).

Diketahui, Andika Sari dilaporkan sejumlah warga terkait aktivitasnya di salah satu kelab malam di luar jam kantor sedang merayakan ulang tahun.

Warga menuntut Inspektorat segera mengeluarkan rekomendasi pemecatan terhadap Andika sebagai sekdes.

Hal itu pun juga ditanggapi Andika dengan menyiapkan gugatan PTUN seandainya rekomendasi pemecatan dirinya tersebut benar-benar turun.

"Oh pasti, saya akan menggugat secara PTUN maupun secara pidana hal tersebut sebagai pembelajaran bagi oknum yang mengatasnamakan warga, karena saya memang tidak melakukan tindakan pelanggaran hukum baik secara administrasi maupun pidana," kata Andika Sari.

Sebelumnya sejumlah warga Desa Banyuasin Kembaran juga mengadakan pertemuan membahas persoalan desa setempat.

Sejumlah tokoh masyarakat mendiskusikan terkait sikapnya terhadap persoalan yang sedang dihadapi ini.

Beberapa yang hadir di antaranya Panut Purwanto, Priyono (Sebelik), Darmanto (Anggota Karangtaruna), Nuryanto, Sumiyanah, dan Nur Kholis (pemuka agama dan Ketua Bumdes).

Mereka memberikan tanggapan dan mengaku mendukung Sekdes Andika Sari untuk tetap menjadi sekdes di Desa Banyuasin Kembaran.

Nur Kholis, Ketua Bumdes, mengatakan, sebagai warga Banyuasin kembaran, ia menyayangkan ada oknum yang malah provokasi demo menurunkan sekdes.

“Saya prihatin lantaran diduga ada tokoh yang justru malah menyuruh untuk ikut-ikut dalam aksi demo. Mereka seharusnya justru bisa membuat masyarakat lebih tenang," kata dia.

Warga lain, Sumiyanah, mengaku bangga punya sekdes perempuan.

Sekdes Andika Sari dinilai mampu menjadi wanita yang tangguh dan berkompetensi dalam mewakili perempuan di desa.

"Saya menyayangkan bila ada ibu-ibu yang sudah diajak dan dihasut oleh oknum yang mengaku tokoh untuk berdemo dan menurunkan sekdes dengan alasan tidak jelas yang meresahkan. Karena sekdes itu cukup aktif memandu PKK, posyandu, dan posbindu," ujarmya.

Sementara itu, tokoh pemuda Desa Banyuasin Kembaran, Sudarmanto, menduga, kegiatan demo untuk berusaha melengserkan sekdes ada unsur tindakan yang tidak baik.

Viral

Viral video Sekretaris Desa (Sekdes) yang diduga minum-minuman keras pada sebuah kafe beredar di media sosial.

Sekdes Banyuasin Kembaran, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, itu saat dikonfirmasi membantahnya.

Menurutnya, apa yang ia minum hanya air putih dari dalam botol.

Sekdes Banyuasin Kembaran, Andikasari mengaku dalam video berdurasi 20 detik dan 17 detik tersebut ia hanya meminum air putih yang kebetulan botolnya terlihat seperti minuman keras.

"Saya tidak minum alkohol atau mabuk, saya hanya minum air putih yang ada di botol tersebut," kata Andikasari, kepada awak media, pada Senin (5/9/2022).

Andika mengatakan, kejadian tersebut sebenarnya sudah lama terjadi. Namun, belakangan diketahui videonya beredar kembali dan ramai diperbincangkan.

"Kejadiannya sudah lama dan sudah selesai di desa. Per tanggal 1 Agustus saya sudah memberikan klarifikasi," kata dia.

Ia mengatakan, permasalahan tersebut sebenarnya sudah terselesaikan di desanya.

Ia juga sudah meminta maaf terkait hal tersebut kepada kepala desa, perangkat desa dan tokoh masyarakat lainnya.

Dirinya juga membantah adanya pemberitaan yang menyebut Camat Loano meminta dia untuk mengkondisikan media.

"Saya tidak pernah disuruh Pak Camat untuk mengkondisikan ke media dan sampai sekarang tidak ada buktinya kalau saya mengatakan hal tersebut (disuruh camat)," kata dia.

Hingga pada akhirnya buntut pemberitaan tersebut, Camat Loano Andang Nugerahantara melaporkan Andikasari ke Polsek Loano pada Sabtu (3/9/2022) malam atas beredarnya pemberitaan dengan narasi tersebut.

Saat dikonfirmasi, Camat Loano, Andang Nugerahantara membantah telah mengkondisikan media seperti yang diberitakan.  

Oleh sebab itu, dia langsung melapor ke kepolisian setempat untuk menjaga agar tidak ada kegaduhan di masyarakat.

"Terkait kalimat yang menyebut nama jabatan Camat, itu merupakan hal yang tidak benar," kata Andang.

Andang menambahkan, video maupun pemberitaan yang mencatut nama jabatan camat saat ini sudah beredar di beberapa WA grup maupun medsos lainnya.

Oleh karenanya pemerintah Kecamatan Loano sedang mengupayakan mediasi kepada Sekdes, BPD dan tokoh Desa setempat dan memberikan pembinaan.

"Dalam waktu dekat kami akan menghadirkan kepala desa, Ketua BPD, dan perwakilan dari warga terkait tindak lanjut pembinaan dan mediasi agar masalah ini cepat selesai," kata dia.

Kapolsek Loano, AKP Sarpan, membenarkan adanya laporan atau pengaduan yang dilakukan oleh Camat Loano terhadap Sekdes Banyuasin Kembaran, Andikasari.

"Setelah saya amati kafe tersebut tidak ada di wilayah Loano, kemungkinan di luar kota," kata dia.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved