Berita Semarang
Kini, Masyarakat Kota Semarang Bisa Pantau Potensi Banjir Lewat Aplikasi
Di dunia yang serba digital ini, apapun bisa dikerjakan secara lebih efisien.
Penulis: Agus Salim Irsyadullah | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Di dunia yang serba digital ini, apapun bisa dikerjakan secara lebih efisien.
Masyarakat tak perlu bersusah payah melakukan pekerjaan dengan cara lama.
Cukup dengan menggunakan teknologi digital dan mengembangkannya seraya lebih matang saat digunakan.
Hal itu pula yang kini tengah digarap oleh Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kota Semarang.
Bekerja sama dengan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang, maupun OPD terkait lainnya, mereka bahu membahu mengerjakan aplikasi pantau banjir.
Langkah ini, kata Kepala Bidang Layanan E-Government Diskominfo Kota Semarang Arif Budiman sebagai respon antisipatif atas cuaca ekstrem yang melanda Kota Semarang.
"Aplikasi ini nantinya akan menjadi wadah beberapa CCTV yang telah dimiliki oleh Pemkot Semarang untuk memantau potensi banjir," kata dia usai dikonfirmasi Tribunjateng.com pada Selasa (15/11/2022).
Di aplikasi ini, masyarakat bisa ikut memantau ketinggian dan debit air. Bahkan setiap sepuluh menit, aplikasi tersebut melakukan update otomatis sehingga masyarakat mengetahui kondisi terkini dari layar smartphone.
"Jadi aplikasi itu setiap sepuluh menit akan langsung update secara otomatis. Nanti sudah ada keterangan ketinggian dan debit air," tuturnya.
Rencananya, Arif bakal membagi atau mengklasterkan CCTV menjadi 3 klaster.
Klaster pertama pada pompa air. Lalu, klaster kedua pada sungai dan klaster terakhir berada di wilayah yang memiliki potensi banjir atau memiliki genangan air.
Terkait wilayah yang belum terpasang CCTV, pihaknya juga berencana akan menambah CCTV pada bendungan, sungai dan wilayah yang memiliki potensi banjir.
"Sedang kita kembangkan agar semua wilayah potensi bencana di Kota Semarang terpasang CCTV," lanjutnya.
Selain itu, pada aplikasi pantau banjir juga akan dipasang dashboar Call Center 112 yang siap bertugas selama 24 Jam. Sehingga masyarakat bisa melaporkan setiap saat ketika ada potensi banjir di wilayahnya.
“Akan ada dashboard pelayanan di 112 yang bertugas 24 jam. Jadi nanti bisa menginformasikan langsung, terutama daerah yang dilintasi sungai-sungai besar,” tambahnya.
Hingga kini, Diskominfo Kota Semarang masih terus melakukan rapat koordinasi dengan berbagai OPD dan pihak kecamatan guna membahas titik-titik wilayah berpotensi banjir di Kota Semarang.
Data terakhir yang diterima Arif dari DPU Kota Semarang, ada 70 CCTV tambahan yang diperlukan untuk menyelesaikan aplikasi ini.
“Kita udah memasang CCTV di 10.300 RT. Namun, untuk di bantaran sungai belum ada. Sehingga akan kita tambah," jelasnya.
Pemasangan CCTV di sungai, kata Arif diperlukan untuk memantau kondisi air, baik ketinggian maupun debit air.
"Beberapa CCTV menghadap ke jalan. Kita butuh CCTV yang menghadap ke sungai langsung untuk pengamatan," imbuhnya. (*)
Baca juga: Edukasi dan Pemberian Makanan Bergizi Jadi Jurus Jitu Turunkan Angka Stunting Desa Raji Demak
Baca juga: Gudang Penyimpanan Kayu Milik Sumngani Warga Cipari Terbakar, Api Dari Tali Rafia Yang Dibakar
Baca juga: Seru-seruan Ganjar Bareng Anak Berkebutuhan Khusus di Kebumen
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Lengkap Besok Rabu 16 November 2022, Sagitarius Mulai Komunikasi yang Baik