Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Guru Berkarya

Film Narrative Text untuk Optimalisasi Pembelajaran Writing

Banyak siswa yang merasa kesulitan pada keterampilan menulis terutama pada materi narrative text bahasa Inggris kelas IX.

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
IST
Rina Harju Wijayanti, S.Pd., Guru Bahasa Inggris SMP N 4 Bojong Kab. Pekalongan 

Oleh: Rina Harju Wijayanti, S.Pd., Guru Bahasa Inggris SMP N 4 Bojong Kab. Pekalongan

Banyak siswa yang merasa kesulitan pada keterampilan menulis terutama pada materi narrative text bahasa Inggris kelas IX. Salah satu penyebabnya adalah narrative text memiliki ciri hampir sama dengan karangan lain sehingga siswa kesulitan membedakannya.

Selain itu, dalam menulis narrative, siswa harus memperhatikan urutan waktu, perbuatan atau tingkah laku, tokoh, penokohan, sudut pandang, latar, dan alur cerita.

Berdasarkan hal tersebut, diperlukan solusi agar siswa dapat menguasai keterampilan menulis narrative text dengan baik terutama terkait dengan KD 3.7. yaitu membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks naratif lisan dan tulis dengan memberi dan meminta informasi terkait fairy tales, pendek, dan sederhana, sesuai dengan konteks penggunaannya.

Media audio visual berupa film adalah salah satu cara yang tepat untuk mendukung pembelajaran ini,

Penggunaan media dalam pembelajaran tentu sangat penting dilakukan oleh guru karena penggunaan media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya (Sudjana dan Rivai 2009:2).

Media audiovisual bermanfaat dalam pembelajaran karena dapat mengonkretkan kejadian atau cerita yang akan ditulis dengan gambar yang ada dalam audiovisual dan memudahkan siswa menemukan tema atau topik teks naratif  yang akan ditulis.

Langkah pembelajaran pada tahap pengenalan yaitu; Pertama, Memutar film secara keseluruhan, sementara siswa memerhatikan urutan kisah (alur), penokohan, seting, dan konflik yang terjadi; kedua,  siswa dikelompokkan menjadi 4 kelompok kecil terdiri dari  6 siswa; ketiga, Setiap kelompok berdiskusi memilih satu episode dari beberapa episode yang terdapat dalam film; keempat,  Setiap kelompok melaporkan hasil diskusi yang telah dilakukan dan menempel di papan pajang yang tersedia di depan kelas.

Sedangkan tahap penulisan text narrative, meliputi; Satu,  Pemutaran ulang film yang telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya.

Langkah ini dilakukan untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk menguatkan pilihannya atas episode-episode yang sudah ditentukan melalui diskusi kelompok; dua, Secara bersama-sama siswa diberi tugas untuk menuliskan gagasannya dalam menyusun text narrative sesuai episode pilihannya.

Tugas ini dilakukan secara mandiri untuk memberi kesempatan kepada setiap siswa mengembangkan kreativitasnya; tiga, Setelah naskah dikumpulkan, siswa berdiskusi kembali menentukan text narrative yang dipilih untuk dijadikan bahan evaluasi dalam kelompok.

Dari evaluasi hasil nilai diketahui ada sedikit peningkatan dalam penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan. Sementara pada proses, juga sedikit meningkat dalam hal gotong royong.

Kesimpulannya adalah film sangat membantu pemahaman siswa dalam  menulis narrative text. Tujuan menulis tercapai yakni untuk mengekspresikan perasaan dan emosi serta merangsang imajinasi dan daya pikir.

Menulis juga sangat penting bagi pendidikan, karena memudahkan para pelajar berpikir, menolong kita berpikir secara kritis, memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, memecahkan masalah yang kita hadapai, dan menyusun urutan bagi pengalaman.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved