Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

Bawaslu Demak MOU Perguruan Tinggi terkait Pengawasan Partisipatif 

Bawaslu Kabupaten Demak gadeng kalangan akademisi untuk jadi pengawasan partisipatif.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG/Tito Isna Utama
Ketua Bawaslu Kabupaten Demak Khoirul Saleh saat menandatangi MOU dengan beberapa perguruan tinggi. 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Untuk menyukseskan Pemilu 2024, Bawaslu Kabupaten Demak gadeng kalangan akademisi di Kabupaten Demak untuk menjadi pengawasan partisipatif.

Sama halnya pelajar dan santri, mahasiswa dan dosen tiga perguruan tinggi di Kota Wali diajak untuk mengawasi setiap tahapan pesta demokrasi lima tahunan itu untuk meminimalkan pelanggaran oleh peserta pemilu.

Ketua Bawaslu Kabupaten Demak Khoirul Saleh menyampaikan, bersamaan penandatanganan MOU pengawasan partisipatif pemilu 2024, Bawaslu mengajak para akademisi dari Unicersitas Sultan Fatah (Unisfat), Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) dan Sekolah Tinggi Agama Islam - Islami Center (STAI-IC) Demak turut memberi edukasi masyarakat tentang pengawasan pemilu sesuai ranah tugas.

Ketua Bawaslu Kabupaten Demak Khoirul Saleh saat menandatangi MOU dengan beberapa perguruan tinggi.
Ketua Bawaslu Kabupaten Demak Khoirul Saleh saat menandatangi MOU dengan beberapa perguruan tinggi. (TRIBUNJATENG/Tito Isna Utama)

"Serta  mendorong  elemen mahasiswa dan dosen menjadi bagian pengawas partisipatif Bawaslu," ujarnya, Kamis (17/11).

Sebagai bentuk tindak lanjutnya, menurut Khoirul Saleh, Bawaslu secara bergilir akan melaksanakan program go to campus. Di antaranya mengajak segenap elemen kampus lewat kegiatan KKN tematik untuk membantu sosialisasi ke masyarakat desa tentang pendidikan politik dan penguatan nilai-nilai demokrasi.

Ketua Bawaslu Kabupaten Demak Khoirul Saleh saat menandatangi MOU dengan beberapa perguruan tinggi.
Ketua Bawaslu Kabupaten Demak Khoirul Saleh saat menandatangi MOU dengan beberapa perguruan tinggi. (Tribun Jateng/Tito Isna Utama)

"Semakin masif pendidikan politik ke masyarakat diharapkan muncul kekebalan saat mendapat informasi negatif kaitannya poltik identitas dan sejenisnya," ujarnya.

Di samping kata Saleh, pihaknya ingin tumbuhkan penolakan politik uang, dan bersedia berinisiatif melapor ke Bawaslu apabila melihat potensi pelanggaran, baik yang dilakukan peserta pemilu, tim kampanye maupun pihak-pihak lain. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved