Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Sragen

Buntut Kasus Guru Bully Siswa Tak Berkerudung di Sragen, Seluruh Kepala Sekolah akan Dibina

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah Wilayah VI akan melakukan pembinaan kepada guru-guru di SMAN 1 Sumberlawang, Sragen, pagi ini.

Istimewa /Polres Sragen
Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama (tengah) orangtua, S sisi kiri Kapolres dan Suwarno sisi kanan Kapolres berfoto bersama usai restoratif justice di Mapolres Sragen 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah Wilayah VI akan melakukan pembinaan kepada guru-guru di SMAN 1 Sumberlawang, Sragen, pagi ini.

Pembinaan ini usai adanya kasus perundungan yang dialami, S siswi kelas X yang tidak memakai kerudung. Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi kejadian yang sama dikemudian hari.

Tidak hanya itu, seluruh kepala sekolah SMA, SMK, SLB negeri maupun swasta secabang dinas wilayah VI meliputi Sragen, Karanganyar dan Wonogiri juga akan mendapatkan penyuluhan terkait hal ini.

"Kami akan berikan materi pembinaan yang lebih khusus lagi terkait hal ini ke guru-guru di SMAN 1 Sumberlawang besok (hari ini). Insya Allah (22/11) kita akan panggil seluruh kepala sekolah."

"SMA, SMK, SLB negeri swasta secabang dinas wilayah VI akan kami berikan materi pembinaan yang lebih khusus lagi terkait hal tersebut," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah Wilayah VI, Sunarno.

Terlepas kasus ini, Sunarno mengapresiasi Polri yang sudah mempunyai inisiasi yang baik dan juga pihak keluarga korban yang sudah menyampaikan data penting yang mestinya tidak terjadi di sekolah.

Atas data itu, kata Sunarno akan dijadikan bahan data agar hal serupa tidak terulang lagi khususnya di tempat lain. Sunarno meyakini, hal serupa barangkali bisa saja terjadi di tempat lain. Hanya saja korban tidak melaporkan itu.

Kepala SMA Negeri 1 Sumberlawang, Suranti Tri Umiatsih menyampaikan akan bekerja sama dengan seluruh pihak termasuk PPA dan berbagai pihak terkait untuk melakukan pembinaan di sekolah.

"Bertepatan pada hari guru (25/11) nanti kami akan melakukan pembinaan di sekolah kepada anak-anak dan kepada guru. Kita akan mengadakan kegiatan untuk merecovery semua ini," kata Suranti.

Agar tidak terjadi perundungan lagi, Sunarti mengaku telah meminta guru-guru membuat surat pernyataan. Apabila melakukan pelanggaran itu akan ada sanksi administratif dari kepegawaian pihak provinsi.

Untuk mengembalikan kepercayaan anak-anak, Sunarti mengaku akan membuatkan program agar anak merasa nyaman, aman di sekolah dan menciptakan belajar yang menyenangkan.

Sementara itu, guru Matematika yang melakukan perundungan, Suwarno menyatakan hal ini menjadi pelajaran dan koreksi terhadap dirinya dalam mengajar.

"Ini menjadi koreksi terhadap diri saya yang sepatutnya tidak dilakukan guru ke depan. Kasus ini membuat saya tidak akan mengulangi perbuatan ini lagi dan membuat saya memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada siapapun," tambahnya. (uti)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved