Berita Semarang
Sudah 2 Bulan Muatan Ekspor Aptrindo Tanjung Emas Semarang Turun Drastis, Terpengaruh Resesi Global?
Ancaman resesi, kini mulai memberikan pengaruh terhadap laju ekspor Indonesia.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ancaman resesi yang diperkirakan terjadi di banyak negara, kini mulai memberikan pengaruh terhadap laju ekspor Indonesia.
Hal itu di antaranya dirasakan Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Tanjung Emas Semarang, yang kini mengalami penurunan muatan secara drastis beberapa waktu terakhir.
Ketua Aptrindo Tanjung Emas Semarang Supriyono mengatakan, penurunan volume ekspor menggunakan armada asosiasi tersebut bahkan mencapai 50 persen.
"Terjadi penurunan jumlah muatan secara signifikan karena ekonomi dunia yang sedang menurun. Penurunan muatan lebih dari 50 persen sejak 2 bulan lalu," kata Supriyono kepada tribunjateng.com di sela pelantikan pengurus DPC Aptrindo Tanjung Emas Semarang, Kamis (18/11/2022).
Supriyono lebih lanjut mengatakan, penurunan yang terjadi tersebut hampir di semua sektor usaha. Di antaranya yakni komoditas kayu, furnitur, dan garmen.
Hanya sebagian komoditas saja yang tercatat tak mengalami penurunan permintaan.
Adapun yang masih stabil yakni bidang energi seperti minyak dan kayu untuk bahan bakar.
"(Alasan penurunan) yang kami dengar, perekonomian global menurun dipicu perang Rusia-Ukraina sehingga mengakibatkan krisis energi dan krisis pangan. Itu menyebabkan penurunan permintaan barang dari Amerika, sehingga eksportir terutama, sangat kesulitan mendapatkan pembeli dan ordernya turun," jelasnya.
Sementara itu, penurunan muatan yang terjadi ini juga membuat para pengusaha truk pusing.
Menurut Supriyono, sebelumnya pengusaha truk telah merasakan mulai pulihnya permintaan ekspor seiring dengan meredanya situasi pandemi Covid-19.
Namun tak diduga, ancaman resesi dunia yang kini menghantui, kembali menerkam sektor yang masih belum sepenuhnya pulih itu.
"Sehabis pandemi ada angin segar, ekonomi mulai membaik, pengiriman mulai naik. Tapi setelah itu dipicu China lockdown. Habis China lockdown itu kami mau bernapas mulai naik lagi, baru beberapa saat ada perang Rusia-Ukraina sehingga mengakibatkan penurunan ekonomi secara global," ungkapnya.
Di sisi itu, pihaknya berharap ekonomi dunia semakin membaik. Sebab, hal itulah yang menjadi pendorong utama membaiknya perdagangan dunia yang berpengaruh terhadap permintaan kontainer.
"Kami berharap ekonomi dunia semakin membaik, baik domestik maupun ekspor impor. Kami harap muatan bisa makin banyak," harapnya. (*)