Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pospenas Solo

Kala Kesakralan Tari Bedhaya Ketawang dan Tari Sufi Ikut Meriahkan Pembukaan Pospenas IX di Solo

Tari Bedhaya yang merupakan tarian kebesaran keraton turut dipentaskan dalam panggung pembukaan Pospenas IX 2022 di Surakarta. 

Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKI
Penampilan Tari Bedhaya Ketawang dan Tari Sufi dalam pembukaan Pospenas IX 2022 di Stadion Manahan Surakarta, Rabu (23/11/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SURAKARTA - Pembukaan Pospenas IX 2022 di Stadion Manahan Surakarta berlangsung meriah, Rabu (23/11/2022) malam.

Puluhan ribu santri memadari tribun stadion tersebut. 

Berbagai acara hiburan diadakan dalam rangkaian pembukaan Pospenas malam ini. 

Selain dihibur grup band kenamaan Kotak, para santri juga dihibur grup Qasidah Qasima. 

Baca juga: Ada Pameran UMKM di Pospenas IX 2022 Stadion Sriwedari, Murni Berharap Omzetnya Naik

Baca juga: Begini Potret Antusias Pelajar Saksikan Pembukaan Pospenas IX di Solo, Hujan Bukan Penghalang

Tari Bedhaya Ketawang yang merupakan tarian kebesaran keraton turut dipentaskan dalam panggung pembukaan malam tersebut. 

Dilansir dari jogjaprov.go.id, Tari Bedhaya Ketawang adalah tarian kebesaran yang hanya dipertunjukan ketika penobatan serta peringatan kenaikan tahta raja di Kasunanan Surakarta

Tarian ini merupakan tarian sakral yang suci bagi masyarakat dan Kasunanan Surakarta.

Nama Tari Bedhaya Ketawang diambil dari kata bedhaya yang berarti penari wanita di istana.

Dan ketawang yang berarti langit, identik sesuatu yang tinggi, kemuliaan, dan keluhuran.

Menariknya, beriringan dengan tarian Bedhaya, juga ditampilkan tarian sufi.

Baca juga: Stadion Sriwedari, Venue Latihan ASEAN Paragames untuk Kompetisi Atletik Pospenas IX 2022

Baca juga: Band Kotak Pukau Penonton Pembukaan Pospenas IX di Stadion Manahan Solo

Tarian yang diperagakan dengan cara berputar-putar ini sarat makna dan dianggap bagian dari meditasi aktif. 

Wajar, karena bentuk meditasi, para penari sufi tidak merasa pusing meski harus berputar dalam waktu yang lama. 

Justru mereka terlihat khusyuk melakukan gerakan berputar dan tetap mampu menjaga keseimbangan. 

Tari Sufi familiar di kalangan santri.

Tarian ini juga kerap diperagakan para santri di lingkungan pesantren.

Wajar jika tarian sufi menjadi salah satu pertunjukkan seni yang harus hadir dalam pesta olahraga dan seni terbesar santri ini. (*)

Baca juga: Curhat Sedih Susi Warga Ngaliyan Semarang, Suami Tewas Tertimpa Pohon, Kepala Anak Harus Dioperasi

Baca juga: Pameran Otomotif GIIAS Semarang Dimulai Hari Ini, Hadirkan 9 Mobil dan 6 Motor Berteknologi Baru

Baca juga: Kami Iuran Bayar Tarif Ambulans Rp 6 Juta, Keluarga Bawa Pulang Tujuh Korban Gempa Cianjur ke Brebes

Baca juga: 84 Pejabat Fungsional Pemkot Tegal Dilantik, Permintaan Dedy Yon Supriyono: Jadilah Pegawai Lincah

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved