Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Disabilitas Daksa Kelainan Langka Semarang Juara 1 Lomba TIK Piala Menteri Kominfo 2022

Yeni Endah Kusumaningtyas (35) disabilitas daksa Kota Semarang menyabet juara 1 Kompetisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Disabilitas P

Penulis: iwan Arifianto | Editor: m nur huda
Istimewa
Yeni Endah Kusumaningtyas (35) disabilitas daksa Kota Semarang berfoto bersama Menteri Kominfo , Johnny Gerard Plate, dan pendiri rumah difabel Semarang, Noviana Dibyantari selepas menyabet juara 1 Kompetisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Disabilitas Piala Menteri Kominfo Tahun 2022 di Jakarta, Oktober lalu. 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Yeni Endah Kusumaningtyas (35) disabilitas daksa Kota Semarang menyabet juara 1 Kompetisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Disabilitas Piala Menteri Kominfo Tahun 2022. 


Ajang dua tahunan dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo tersebut, Yeni berhasil juara selepas bersaing dengan ribuan peserta dari berbagai daerah di Indonesia.


Ia pun berhak mendapatkan hadiah tunai uang Rp15 juta hingga kesempatan melakukan benchmarking ke Korea Selatan pada Desember 2022 mendatang.

"Iya, kompetisi itu bulan kemarin pada 14 Oktober 2022 di Jakarta, Alhamdulillah juara 1," ujarnya kepada Tribunjateng.com saat  sambangi rumahnya di Jalan Selatan Dalam, Srondol Wetan, Banyumanik, Sabtu (26/11/2022).  

Acara tersebut melibatkan seluruh peserta disabilitas  dari seluruh Indonesia bahkan dari daerah terdepan , terluar dan tertinggal atau 3 T. 

Yeni mengaku, dalam perlombaan tersebut tidak memasang target apapun. 

Ia mengikuti lomba sesuai anjuran dari orang terdekatnya yakni dilakukan dengan tanpa beban, enjoy, dan dijadikan pengalaman.

"Tidak ada ekspektasi juara sehingga saat diumumkan menjadi juara tidak menyangka," paparnya. 

Sebelum berangkat ke Jakarta, ia harus diseleksi terlebih dahulu lewat seleksi regional yang diikuti oleh kurang lebih 1.200 orang.

Di tingkat regional, ia  berhasil juara 1 sehingga berhak berangkat ke Jakarta.

"Kami juga diberi pelatihan selama sebulan untuk mendalami konten dengan sistem daring," jelasnya.

Di Jakarta, ia mengikuti lomba TIK Kominfo kategori konten kreator tingkat pengenalan yang dibagi menjadi tiga bagian masing-masing teks, gambar, dan video.

Lantaran menyukai menulis sejak kelas 3 SD dan memiliki bekal mumpuni di bidang tersebut, akhirnya ia memilih kategori teks.

"Video bisa tapi masih tahap belajar, paling yakin ya nulis maka milih kategori teks," ujarnya.

Di perlombaan tersebut, ia memanfaatkan blog pribadinya dengan username yeniendah.blogspot.com, untuk diikutsertakannya dalam penjurian.

Soal cerita dalam blognya disesuaikan dengan tema pilihan di antaranya disabilitas mandiri.

Ia menceritakan bagaimana kemandiriannya dari Kota Semarang menuju ke Jakarta menggunakan pesawat.

Ditemani pendamping dari Roemah Difabel Semarang, Yeni berangkat ke Jakarta yang mana rasa khawatir berkurang sebab selama menggunakan fasilitas umum seperti bandara ternyata aksesibilitas memadai.

"Tak hanya aksesibilitas, paling penting sensibilitas dari orang-orang sekitar, itulah yang saya ceritakan dalam lomba tersebut bahwa seorang disabilitas dapat pergi kemana-mana asalkan ada aksesibilitas dan sensibilitas," tegasnya.

Kendati pengidap kelainan langka Ataksia Friedreich  penyakit gangguan koordinasi otot (ataksia) yang memaksanya harus menggunakan kursi roda tapi tak menghalanginya untuk terus berprestasi.


Selain meraih juara 1 lomba Kominfo, ia sebelumnya pernah menjuarai Juara 1 Indonesia Rare Disorders Writing Contest tahun 2016, Juara 1 lomba Menulis oleh Komunitas Sahabat Difabel tahun 2017.

Berikutnya juara 1 lomba menulis Rare Disorders Writing Contest tema aku dan kelainan langka tahun 2018.

Tahun 2019, juara 1 lomba jangan takut berbagi dari Dompet Dhuafa.Juara 2 lomba artikel suara untuk Indonesia bebas kusta. 

Tahun 2022, juara 1 lomba blog dompet dhuafa. 

Ia pun berpesan kepada para teman-teman disabilitas lainnya untuk terus berkarya.

"Teman-teman disabilitas harus upgrade ilmu dan melek teknologi, disabilitas harus belajar digital, mendalami passion supaya bisa berkarya dan berprestasi," tandasnya. (Iwn)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved