Berita Viral
Kisah Nyata Para Guru di Balikpapan, Harus Melintasi Perairan Sarang Buaya untuk Sampai Sekolah
Sejumlah tenaga pendidik di Sekolah Dasar (SD) Negeri 021 Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) harus bertaruh nyawa
"Perasaan takut dan cemas pasti ada mas. Soalnya kita melintas di perairan yang rawan buaya. Tapi mau enggak mau kita harus tempuh itu demi sekolah," tuturnya.
Kekhawatiran itu sempat ia rasakan, kapal yang ditumpanginya mengalami kebocoran pada tanggal 15 Agustus 2022 lalu.
Saat itu Angga dan puluhan murid sedang perjalanan pulang dari sekolah.
Namun di tengah perjalanan kapal mengalami kebocoran lantaran menabrak batang pohon.
Meski berhasil menepi, namun Angga dan puluhan murid terdampar di hutan mangrove yang merupakan sarang buaya.
"Yang pertama saya khawatirkan saat itu adalah tenggelam. Lalu yang kedua soal buaya.
Soalnya kapalnya sudah bocor dan disana benar-benar tidak ada daratan, cuma hutan mangrove. Jadi kami naik ke akar mangrove sambil nunggu bantuan datang," ungkapnya.
Beruntung Tim SAR Gabungan tiba dan langsung melakukan evakuasi terhadap puluhan murid dan sejumlah guru termasuk Angga.
Kejadian ini membuat Angga trauma berat, keluarganya pun meminta dirinya untuk tidak menempuh jalur laut untuk berangkat ke sekolah.
"Sampai sekarang saya masih teringat kejadian itu. Untung aja kami berhasil selamat semua, saya sampai sekarang takut mau lewat laut," terangnya.
Dalam peringatan Hari Guru ke-77 ini, Angga berharap pemerintah memperhatikan fasilitas para guru dan murid untuk akses ke sekolah.
Ia tidak ingin kejadian serupa terulang kembali dan membuat para murid kembali trauma untuk berangkat sekolah.
"Saya harap armadanya lebih ditingkatkan lagi, pelampungnya disediakan, karena kemarin itu Enggak ada pelampungnya. Lalu kalau bisa ada armada juga menuju darat, sehingga tidak harus lewat laut," harapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Perjuangan Guru di Balikpapan, Setiap Hari Harus Melintasi Sarang Buaya untuk Pergi ke Sekolah