Pembunuhan Sadis di Magelang
Profil Dhea Chairunnisa Korban Tewas Diracun Adik Kandungnya, Mantan Teller Bank Ini Hendak Menikah
Dhea Chairunnisa (25) meninggal dunia karena meminum minuman yang telah diberi racun oleh adiknya sendiri, Dhio Daffa.
TRIBUNJATENG.COM, MAGELANG - Sosok Dhea Chairunnisa, korban pembunuhan satu keluarga yang dilakukan adiknya sendiri dikabarkan telah merencanakan pernikahan.
Hal itu pun diketahui dari kakak Heri Riyani, Agus Kustiardo dan pihak desa setempat.
Dhea merupakan korban pembunuhan bersama kedua orangtuanya di Magelang.
Dhea merupakan lulusan Universitas Muhammadiyah Magelang dan pernah bekerja di perbankan sebagai teller.
Adapun alasan pelaku membunuh kakak dan kedua orangtua dengan menggunakan racun karena sakit hati.
Baca juga: TERUNGKAP Cara Pelaku Bunuh Orangtua dan Kakaknya di Magelang, Berikan Minuman Bercampur Racun
Dhea Chairunnisa (25) meninggal dunia karena meminum minuman yang telah diberi racun oleh adiknya sendiri, Dhio Daffa.
Dhio Daffa sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan yang menewaskan ayahnya, Abbas Ashar (58), ibunya, Heri Riyani (54), dan kakak perempuan pertama, Dhea Chairunnisa.
Penetapan tersangka ini dilakukan setelah ditemukan sejumlah barang bukti dan Dhio telah mengakui semua perbuatannya.
Aksi pembunuhan ini dilakukan di rumah keluarga di Jalan Sudiro, Nomor 2, Gang Durian, RT 10 RW 01, Desa Prajenan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11/2022).
Sosok Dhea Chairunnisa
Dhea merupakan anak pertama dari pasangan Abbas Ashar dan Heri Riyani.
Dia merupakan lulusan Universitas Muhammadiyah Magelang angkatan 2015.
Wanita kelahiran 1997 ini pernah bekerja sebagai teller bank selama 3 tahun.
Baca juga: Pembunuhan Ayah Ibu dan Kakak di Magelang, Pelaku Sudah 2 Kali Racuni Keluarganya, Motif Sakit Hati
Informasi ini didapat dari akun Linkedin.com milik Dhea.
Dhea dikabarkan akan menikah.
Namun, rencana tersebut sirna setelah Dhea meninggal karena dibunuh adiknya sendiri.
Kabar rencana pernikahan Dhea dibenarkan oleh kakak ibunya, Agus Kustiardo (58).
Agus Kustiardo mendapat informasi rencana pernikahan Dhea namun tidak mengetahui tanggalnya.
"Memang ada informasi akan menikah, tetapi belum tahu kapannya."
"Soalnya belum ada rembukan dengan keluarga," jelasnya seperti dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (29/11/2022).
Sementara itu, Kepala Desa Mertoyudan, Eko Sungkono juga mengetahui rencana pernikahan Dhea, namun belum terdaftar di KUA.
"Iya, setahu saya memang akan menikah."
"Namun, memang kapannya belum diketahui."
"Belum ada juga laporan ke KUA," terangnya.
Baca juga: Racun di Tubuh 1 Keluarga di Magelang Sangat Mematikan, Dalam 15 Menit Lambung hingga Otak Terbakar
Jenis racun yang digunakan
Plt Kapolresta Magelang, AKBP Mochamad Sajarod Zakun mengatakan, hasil autopsi dan sisa barang bukti di TKP menunjukkan adanya upaya pembunuhan dengan memberi racun ke minuman para korban.
Sejumlah barang bukti yang diamankan seperti dua gelas minuman teh, satu gelas es kopi, dan sendok untuk mengaduk.
Dia menambahkan racun yang digunakan untuk membunuh satu keluarga ini mengandung zat arsenik.
"Semacam zat arsen (arsenik)," jelasnya.
Sementara itu, Kabid Dokkes Polda Jateng, dr Sumy Hastry Purwanti menjelaskan, racun yang digunakan tersangka sangat mematikan.

Baca juga: Inilah Sosok DDS Tersangka Meracuni Ayah Ibu dan Kakak Kandung di Magelang, Aktif di Kegiatan Pemuda
Menurutnya, jenis racun tersebut bekerja sangat cepat untuk membunuh korban setelah dikonsumsi.
Ketiga korban diperkirakan meninggal dalam waktu antara 15 hingga 30 menit setelah meminum minuman yang telah diberi racun.
"Sekira 15 sampai 30 menit (durasi korban meninggal setelah mengkonsumsi minuman yang sudah dicampur racun," ungkapnya.
dr Sumy menjelaskan cara kerja jenis racun ini sehingga dapat membunuh korban.
Setelah korban meminum minuman beracun, racun tersebut akan masuk ke pembuluh darah dan mengakibatkan beberapa organ tubuh korban mengalami kerusakan seperti terbakar.
Organ tubuh yang dapat rusak karena racun ini yakni tenggorokan, lambung, usus, hati, jantung, paru-paru, dan otak.
"Organnya merah seperti terbakar," terangnya.
Baca juga: FAKTA Terbaru Pembunuhan Satu Keluarga di Magelang, 15 Menit Racun Sudah Bereaksi
Motif pembunuhan
AKBP Mochamad Sajarod Zakun menjelaskan motif DDS membunuh tiga anggota keluarganya karena merasa sakit hati atas perbedaan perlakuan yang diberikan orangtua kepadanya dan kakak pertama.
Dia menambahkan, DDS merasa sakit hati karena hanya dia yang diberi beban untuk membantu perekonomian keluarga, sedangkan kakaknya tidak.
Berdasarkan keterangan para saksi, ayah DDS yakni AA sudah pensiun sejak dua bulan lalu.
Sebelum AA pensiun ekonomi keluarga bergantung kepada gaji AA.
Namun setelah AA pensiun mulai ada masalah di keuangan keluarga karena pengeluaran keluarga cukup tinggi.
DDS dibebani untuk membantu perekonomian keluarga dan hal inilah yang menjadi motif pembunuhan.
"Anak pertama (DK) sempat bekerja, tapi sekarang sudah keluar."
"Sedangkan anak kedua (DDS) tidak bekerja."
"Tapi dia (DDS) dibebani untuk membantu keuangan keluarga."
"Hal itulah yang membuat pelaku (DDS) sakit hati,” jelasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok Dhea Chairunnisa, Korban Pembunuhan di Magelang, Pernah Kerja di Bank dan Berencana Menikah
Baca juga: Liga 1 Dipastikan Molor Lagi, Kick Off Lanjutan Putaran Pertama Batal Digelar 2 Desember 2022
Baca juga: Siapakah Calon Lawan Timnas Inggris di Babak 16 Besar Piala Dunia 2022?
Baca juga: Permintaan Maaf Gregg Berhalter, Bendera Iran Dihapus US Soccer: Semua Terjadi di Luar Kendali Kami
Baca juga: UPDATE Korban Gempa Cianjur, 4 Jenazah Ditemukan di Lokasi Longsor Cijedil, Semua Berkondisi Utuh