Berita Ungaran
Fenomena Mobil Pikap Jadi Angkutan Orang di Kabupaten Semarang, Masih Ada tapi Kian Tergerus
Mobil pikap atau bak terbuka berpenumpang orang kini mulai jarang terlihat.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: sujarwo
Menurutnya, selain tarif yang murah, barang-barang dagangannya bisa terangkut semua di bak mobil angkutan itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Semarang, Tri Martono membenarkan bahwa masih terdapat angkutan berupa mobil bak terbuka.
Tri mengungkapkan, keberadaan kendaraan tersebut berada di titik wilayah tertentu, misalnya dengan kontur dataran tinggi serta minimnya angkutan umum yang berada di wilayah tersebut.
Dia juga menambahkan, waktu operasionalnya sendiri tidak berjalan setiap hari melainkan menyesuaikan dengan tanggal pasaran Jawa.

“Sebagian orang yang naik angkutan mobil bak terbuka orang-orang yang sudah sepuh (lansia).
Terkadang warga yang habis berkebun kemudian mengangkut hasil sayur yang dipanen,” ujarnya.
Tri juga mengakui bahwa keberadaan angkutan mobil bak terbuka tersebut tidak resmi.
Meskipun demikian, pihak dinas juga tidak dapat melarang keberadaan angkutan tersebut.
Menurutnya, larangan operasional angkutan pikap harus disertai solusi bagi warga yang sering menggunakan kendaraan tersebut.
Tri mengimbau warga yang menumpang mobil pikap untuk selalu berhati-hati saat berada di atas bak.
Dia merencanakan, pihak dinas akan mengupayakan pembuatan trayek bagi angkutan rintisan desa untuk jalur Sumowono, Temanggung, dan Wonosobo.
“Agar masyarakat bisa lebih menggunakan kendaraan yang aman,” pungkasnya. (*)