Berita Kriminal
Kesaksian ART Lihat Ketenangan DDS Racuni Ayah, Ibu, Kakak di Magelang, Minta Tolong Gotong Korban
Asisten Rumah Tangga keluarga DDS menyaksikan ketenangan pelaku setelah meracuni ayah ibu dan kakaknya di Magelang.
"Iya, saya tolongin bawa ke kamar, tadi sudah pingsan semua. Bawanya saya bertiga, saya, sama di sini sama DDS itu dan Pakde (tetangga)."
"Pokoknya saya taruh kasur yang dekat," ucapnya.
Seusai korban dibawa ke kamar, Sartinah sempat menggosokkan minyak kayu putih ke tubuh korban.
Beberapa saat kemudian, warga membawa ketiga korban ke rumah sakit.
"Saat dikasih minyak kayu putih itu diam. Mungkin masih (hidup), tapi saya enggak tahu, walaupun masih ada napas. Masih anget (badan korban)," ungkap perempuan yang sudah bekerja selama 15 tahun di rumah keluarga Abas ini.
Campurkan arsenik ke teh dan kopi korban
Dalang di balik tewasnya satu keluarga di Kabupaten Magelang ternyata adalah DDS.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Magelang AKBP Muchamad Sajarod Zakun mengatakan, DDS memasukkan racun, masing-masing sebanyak dua sendok teh, ke teh dan kopi yang hendak diminum keluarganya.
Kebiasaan keluarga tersebut, terang Sajarod, sering mengonsumsi teh dan kopi setiap pagi. "Dia (tersangka) memasukkan racun arsenik pakai 2 sendok ke dalam teh dan kopi yang setiap pagi disajikan oleh ibunya.
Ketika ibunya keluar dari dapur, tersangka mencampurkannya," tuturnya, Selasa (29/11/2022).
Tersangka membeli racun itu secara online.
Mengenai jumlah racun yang dibeli DDS, polisi kini masih mendalaminya.
Sajarod menuturkan, saat melakukan olah TKP, polisi menemukan kejanggalan-kejanggalan yang menguatkan bahwa pelaku adalah DDS.
Salah satu kejanggalan adalah DDS menolak jenazah korban diotopsi.
Padahal keluarga lainnya mengizinkan.