Wonosobo Hebat
Cita-cita Kembangkan Kampung Bahasa Berbasis Pesantren di Wonosobo, Rintisannya Ponpes Rohmatul Umat
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Disparbud Kabupaten Wonosobo bersama Yayasan Al Maksum Jlamprang Wonosobo bekerja sama dalam pengembangan seni, budaya, dan pariwisata melalui pembentukan kampung bahasa berbasis pondok pesantren.
Hal ini dalam rangka memperkenalkan dan mengembangkan potensi kebudayaan serta pariwisata di Wonosobo.
Kepala Disparbud Kabupaten Wonosobo, Agus Wibowo mengungkapkan, ruang lingkup kerja sama yang telah disepakati terkait promosi wisata, membentuk destinasi wisata edukasi melalui kampung bahasa berbasis pondok pesantren, pengembangan SDM ponpes melalui pelatihan bahasa Arab, Inggris, maupun Mandarin.
Baca juga: Percepatan Pengembangan Pariwisata dan Ekraf, Wonosobo Tandatangani Mou dengan BPOB
"Selain itu juga menjadikan sistem pembelajaran yang baik dan terintegrasi antara bidang keagamaan dan bahasa yang diyakini ke depan akan mendukung pengembangan industri pariwisata di Kabupaten Wonosobo," katanya kepada Tribunjateng.com, Kamis (1/12/2022).
Yayasan Al Maksum selama ini telah mengelola Ponpes Rohmatul Umat di Kampung Wonobungkah, Jlamprang Wonosobo.
Saat ini Disparbud telah mengirim tiga perwakilan santri terbaik yang sudah memiliki kemampuan dasar berbahasa Inggris, Arab, dan Mandarin.
Adapun untuk pelatihan bahasa Arab dan bahasa Inggris dilakukan di Lab Bahasa Unsiq Wonosobo.
Baca juga: PPID Pelaksana Kabupaten Wonosobo Dituntut Tingkatkan Standar Layanan Informasi
Sedangkan pelatihan bahasa Mandarin dilakukan di Xin Long Yogyakarta.
Setelah menjalani pelatihan, mereka akan mentransfer ilmunya kepada santri lain di ponpes tersebut.
Dengan semakin luasnya kemampuan berbahasa asing di Ponpes Rohmatul Ummat Wonosobo dan pemanfaatannya itu akan menjadi alat komunikasi di antara santri.
Harapannya, para santri yang juga hidup di tengah masyarakat Kampung Wonobungkah Jlamprang, juga akan membudayakan komunikasi dengan ketiga bahasa tersebut kepada masyarakat di sekitar ponpes.
Sehingga nantinya akan terbentuk kampung bahasa berbasis pondok pesantren.
Baca juga: Tingkatkan Kualitas Layanan, Rutan Wonosobo Studi Tiru ke LPP Semarang
Tentunya dengan ini akan menjadi daya tarik bagi orang di luar kampung, baik lokal maupun luar Wonosobo penasaran untuk lebih mengenal kampung bahasa ini.
Ini akan menjadi destinasi wisata baru yang menarik untuk dikunjungi wisatawan, baik yang sekadar penasaran ingin berkunjung maupun sengaja untuk ikut belajar di kampung bahasa ini.
“Hal ini akan merangsang tumbuhnya ekonomi baru di sekitar pondok pesantren."
"Banyak orang akan datang belajar, tentu butuh penginapan dan amenitas yang lain."
"Ini akan merangsang munculnya homestay, warung-warung, rumah makan, lahan parkir, dan fasilitas lainnya," jelasnya.
Baca juga: Jembatan Grenjeng Wonosobo Runtuh, 2 Truk yang Melintas Ikut Terjatuh Sudah Dievakuasi
Ketua Yayasan Al Maksum Wonosobo, Agus Wahid bersyukur apa yang telah dilakukannya membuahkan kemajuan.
Dengan ini potensi santri dan sistem edukasi di Ponpes Rohmatul Ummat didukung oleh Pemkab Wonosobo bahkan telah ditangkap oleh Disparbud melalui kerja sama tersebut.
“Dengan adanya ragam bahasa asing yang membudaya menjadi alat komunikasi di kalangan santri dan masyarakat kampung di sekitar ponpes, menjadi keunikan dan keunggulan tersendiri."
"Pendidikan di ponpes akan lebih berkembang dan kualitas SDM santri maupun pendidik di ponpes juga akan meningkat," imbuhnya. (*)
Baca juga: Doa Terbaik Stefano Cugurra Kepada Spaso, Pemain Pengganti Dimas Drajat Jelang Piala AFF 2022
Baca juga: Misteri Ben White Tinggalkan Timnas Inggris Jelang Babak 16 Besar Piala Dunia 2022
Baca juga: Dimas Drajat Tak Bisa Gabung Timnas Indonesia, Dicoret Jelang Piala AFF 2022, Ini Kata Tim Dokter
Baca juga: Cerita Madyo Korban Banjir Bandang di Pati, Rumahnya Ambruk Rata Tanah, Saat Ini Tinggal di Masjid