Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Guru Berkarya

Model Interaktif Tingkatkan Pembelajaran Puasa Ramadhan

Usaha mempersiapkan generasi yang cemerlang di masa depan, dibutuhkan pendidikan yang berkualitas.

Editor: galih permadi
IST
M. Sukron Jazila, S.Pd.I., Guru PAIBP SDN Wonodadi 02 Kec. Bandar Kab. Batang 

Oleh: M. Sukron Jazila, S.Pd.I., Guru PAIBP SDN Wonodadi 02 Kec. Bandar Kab. Batang

Usaha mempersiapkan generasi yang cemerlang di masa depan, dibutuhkan pendidikan yang berkualitas. Selain pendidikan yang berkualitas, pendidikan juga berperan penting dalam kehidupan beragama, bernegara dan berbangsa. Pendidikan memikul tanggung jawab yang cukup berat dalam pengembangan generasi muda terutama Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI dan BP). Hal ini disebabkan PAI dan BP berimplikasi kepada tuntutan pendidikan semakin berkualitas terutama jenjang pendidikan dasar atau sekolah dasar (SD) serta diharapkan dapat membentuk karakteristik anak didik. Cerminan dari munculnya generasi yang intelek, maju dalam segala bidang, membentuk perilaku, etika dan moral yang baik menjadi bagian dari pembentukan karakter anak didik termasuk yang terjadi di SDN Wonodadi 02 Kec. Bandar Kab. Batang. Berbagai ciri karakter yang muncul mengandung tujuan agar anak didik memiliki bekal dalam menghadapi perkembangan dan pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat.

Heidjrachman dan Husnah (1997:77) menjelaskan bahwa pendidikan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuaan umum seseorang termasuk di dalam peningkatan penguasaan teori dan keterampilan, memutuskan dan mencari solusi atas persoalan-persoalan yang menyangkut kegiatan di dalam mencapai tujuannya, baik itu persoalan dalam dunia pendidikan ataupun kehidupan sehari-hari. Beberapa unsur pendidikan memiliki peran penting dalam peningkatan pendidikan itu sendiri salah satunya adalah proses pembelajaran. Proses pembelajaran juga tidak dapat menafikkan dari campur tangan dari seorang sosok guru sebagai pendidik dalam pelaksanaannya. Proses pembelajaran dalam pendidikan harus terus berlanjut seiring dengan peningkatan kualitas seorang pendidik dan anak didiknya. Potret dari pendidikan secara keseluruhan dapat di perhatikan dalam proses pembelajaran di lingkup terkecil pendidikan yaitu pembelajaran di kelas. Guru memiliki tanggung jawab dalam menghadirkan proses pembelajaran yang berkualitas yaitu dengan memanfaatkan model pembelajaran yang tepat. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan sebagai alternatif dalam proses pembelajaran jenjang pendidikan dasar adalah Jigsaw. Pada penyampaian materi PAI dan BP kelas lima SDN Wonodadi 02 Kec. Bandar Kab. Batang tentang puasa ramadhan dirasa tepat menggunakan model pembelajaran Jigsaw. Model pembelajaran tipe jigsaw dilakukan dengan cara anak dibagi menjadi beberapa kelompok.

Guru menerapkan model ini pertama dengan membuat kelompok belajar secara heterogen. Guru memberikan informasi pokok materi dan mekanisme kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Tahapan dalam penyelenggaraan pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw pertama, anak di kelompokkan dalam bentuk kelompok kecil. Pembentukkan kelompok anak tersebut dapat dilakukan guru berdasarkan pertimbangan tertentu. Untuk mengoptimalkan manfaat belajar kelompok, keanggotaan kelompoknya harus heterogen. Tahap Kedua, setiap anggota kelompok ditugaskan untuk mempelajari materi tertentu, kemudian anak-anak atau perwakilan dan kelompoknya masing-masing bertemu dengan anggota-anggota dan kelompok lain yang mempelajari materi yang sama. Selanjutnya materi tersebut didiskusikan dan mempelajari serta mamahami setiap masalah yang dijumpai sehingga perwakilan tersebut dapat memahami dan menguasai materi tersebut. Tahap ketiga, setelah masing-masing perwakilan tersebut dapat mengusai materi yang ditugaskanya, kemudian masing-masing perwakilan tersebut kembali kelompok masing-masing atau kelompok asalnya. Selanjutnya masing-masing anggota tersebut saling menjelaskan pada teman satu kelompoknya sehingga teman satu kelompoknya dapat memahami materi yang di berikan. Tahap keempat, anak di beri tes/kuis, hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah anak sudah dapat memahami suatu materi. Proses pembelajaran menggunakan model ini berdampak positif bagi pembelajaran dan perolehan hasil belajar.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved