PLTS Kaliurip Percontohan di Jateng
Memanen Energi Surya di Pinggiran Sungai Tajum Banyumas, Wujudkan Kaliurip Jadi Desa Mandiri Energi
Ratusan panel tenaga surya menangkap sinar matahari yang menyengat di Desa Kaliurip.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: sujarwo
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Ratusan panel tenaga surya menangkap sinar matahari yang menyengat.
Sumber karunia Tuhan itu 'dipanen' dan diolah menjadi energi terbarukan yang mengaliri sawah seluas 20 hektare.
Bertahun-tahun warga Desa Kaliurip, Kecamatan Purwojati, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah hanya menikmati masa panen sekali dalam setahun.
Kondisi berubah manakala pemanfaatan tenaga surya pemasok energi pompa hadir sebagai solusi.
Desa Kaliurip berada di sisi Barat Banyumas dengan pegunungan pinus di sisi timur dan aliran Sungai Tajum di sisi baratnya.
Sungai Tajum merupakan anak Sungai Serayu.
Berhulu di Perbukitan Bulakamba, Desa Samudra, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas dan bermuara ke Sungai Serayu.
Bertahun-tahun petani di Desa Kaliurip mengandalkan pompa air berbahan bakar diesel sebagai cara mengairi sawah kala musim kemarau.
Padahal pengoperasian pompa berbahan bakar diesel memakan banyak biaya.
Hal ini membuat petani harus banyak merogoh biaya.
Kondisi tanah di Desa Kaliurip cenderung kering, keras dan tandus.
Ketika musim kemarau tiba sudah pasti akan kekurangan air.
Sedangkan air sangat dibutuhkan saat musim kemarau untuk memenuhi evaporasi.
"Sistem pertanian di desa kami masih tadah hujan, petani sangat mengandalkan mesin disel pompa untuk menaikan air dari Sungai Tajum. Kalau pakai pompa biasanya memakan biaya tinggi yaitu Rp20 ribu sampai Rp25 ribu per jamnya. Mengairi sawah seluas 700 meter persegi saja butuh sampai Rp700 ribu itu kira-kira sampai menjelang panen," ujar petani setempat, Prayitno (40) yang juga Kepala Dusun 1, saat ditemui Tribunbanyumas.com, Sabtu (3/12/2022).
Prayitno mengisahkan kehidupan petani di Desa Kaliurip sangatlah susah ketika musim kemarau.