PLTS Kaliurip Percontohan di Jateng
Memanen Energi Surya di Pinggiran Sungai Tajum Banyumas, Wujudkan Kaliurip Jadi Desa Mandiri Energi
Ratusan panel tenaga surya menangkap sinar matahari yang menyengat di Desa Kaliurip.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: sujarwo
Sawah tak dapat ditanami padi ataupun palawija.
Lahan kosong kering kerontang tak dialiri air.
Upaya mengairi sawah menggunakan metode kincir air pernah dilakukan.
Kincir itu diletakkan di pinggir Sungai Tajum.
Namun sayang, kincir bantuan yang merupakan program dari Balitbang Propinsi Jawa Tengah rusak dan hanyut terbawa banjir.
"Kebetulan sudah tidak berfungsi kemudian juga hanyut terbawa banjir bandang. Beberapa petani ada yang membeli pompa air untuk irigasi sawah, sementara yang tidak punya biasanya sewa," terangnya.
Hingga akhirnya hadirlah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Kaliurip yang beroperasi sejak 2019.
Butuh waktu cukup lama, sebelum akhirnya resmi digunakan.
Perangkat desa setempat mengajukan proposal bantuan PLTS sejak 2015.
Hingga akhirnya Dinas Pertanian Banyumas merestui dibangunnya fasilitas PLTS dengan dana mencapai Rp 1.6 miliar bantuan dari Pusat.

Sistem pemompaan air tenaga surya adalah salah satu aplikasi tenaga surya di pertanian yang paling menjanjikan.
Pompa air bertenaga surya merupakan sistem ramah lingkungan dengan perawatan mudah dan tanpa biaya bahan bakar.
Kaliurip kini tumbuh menjadi desa mandiri energi berkat usaha dari sejumlah pihak, terutama inisiatif dari kepala desa.
Kepala Desa Kaliurip, Kitam Sumardi mengatakan mulanya ia sama sekali tidak tahu bagaimana pemanfaatan energi Surya.
"Kita membuat proposal bantuan dana dan mengusulkannya ke kabupaten. Karena pada dasarnya kita ingin meningkatkan ekonomi warga dan merubah nasib petani supaya tidak mengandalkan sawah tadah hujan saja," katanya.