Berita Regional
Prajurit TNI AU Prada Indra Dipastikan Tewas karena Kekerasan, 4 Senior Ditahan
Prajurit Dua (Prada) Tentara Nasioanal Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) Muhammad Indra Wijaya tewas secara tidak wajar.
Keempat tersangka yang diduga melakukan kekerasan terhadap Prada Indra adalah seniornya.
Mereka berinisial Prada SL, Prada MS, Pratu DD, dan Pratu BG.
Kemudian, keempat tersangka tindak kekerasan terhadap Prada Indra saat ini resmi ditahan di POM Koopsud III Biak, Papua.
"Hingga saat ini, Pom Koopsud III telah menetapkan empat tersangka atas meninggalnya Prada M Indra Wijaya, keempatnya telah ditahan untuk proses pemeriksaan lebih lanjut," ujar Indan.
Keempat tersangka tak hanya menganiaya Pra Indra Wijaya hingga tewas.
Mereka juga menganiaya enam prajurit TNI AU yang merupakan teman satu angkatan Prada Indra.
Motif penganiayaan tersebut adalah pembinaan disiplin dari senior kepada junior.
Sempat disebut dehidrasi
Diberitakan sebelumnya, Prada Indra meninggal setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Manuhua Biak, pada Sabtu (19/11/2022).
Komando Operasi Udara (Koopsud) III menginformasikan bahwa Prada Indra meninggal dunia karena dehidrasi berat karena bermain futsal dalam durasi lama, yakni dari pukul 20.00 hingga 23.00 WIT.
Keluarga masih memercayai keterangan itu sampai akhirnya jenazah Indra tiba di Tangerang pada Minggu (20/11/2022).
Melihat kondisi tubuh Prada Indra yang penuh luka, lebam, tubuh yang diformalin dan darah bercucuran membuat pihak keluarga meragukan penyebab kematian Prada Indra yang disebut karena dehidrasi.
Pihak keluarga menduga ada kejanggalan atas kematian Indra.
Apalagi pihak keluarga diminta langsung menguburkan peti jenazah yang sudah tergembok. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kematian Prada Indra Dipastikan karena Kekerasan, Limpa Rusak dan Senior Ditahan"