Tahun 2022 Angka Kejadian Bencana di Wonosobo Paling Tinggi, Didominasi Tanah Longsor

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Jumlah kejadian bencana di Kabupaten Wonosobo hampir satu tahun ini terbilang paling tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. 

Hal ini disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Wonosobo Bambang Trie kepada Tribunjateng.com, Senin (5/12/2022).

"Tahun ini merupakan rekor, dibandingkan tahun sebelumnya yakni 2021 kisaran 400 lebih kejadian bencana, dan ini tahun 2022 paling tinggi," tuturnya. 

Berdasarkan rekap BPBD, kejadian bencana di Kabupaten Wonosobo sampai hari ini terdapat total 608 kejadian bencana. 

Dari total kejadian bencana tersebut, yang menduduki peringkat pertama ialah bencana tanah longsor sebanyak 482 kejadian. 

Kemudian disusul kejadian bencana kebakaran sebanyak 63 kasus, angin topan 30 kejadian, banjir 26 kejadian, gempa bumi 4 kasus, dan 3 diantaranya fenomena lain. 

Tingginya kejadian bencana tanah longsor diakibatkan karena kondisi wilayah di Wonosobo didominasi perbukitan, dan dengan tanah yang labil. 

"Karena banyak perbukitan, dan tanah yang labil sehingga kalau hujan lebih dari 2 jam saja pasti banyak sekali kejadian longsor," tambahnya. 

Selain itu cuaca ekstrem akhir-akhir ini juga turut berdampak banyak kejadian bencana khususnya tanah longsor yang merusak rumah warga, fasilitas publik, hingga akses jalan. 

"Hasil dari analisa BMKG ini cuaca ekstrem masih sampai dengan bulan April, mohon untuk tetap hati-hati dan waspada utamanya warga yang berada di daerah rawan bencana," imbuhnya. 

Meski demikian, beruntung kejadian bencana yang terjadi di Wonosobo tidak sampai memakan korban jiwa. (*)

Baca juga: Longsor Mengakibatkan Tembok Makam di Wonosobo Roboh, 2 Makam Dipindahkan

Baca juga: Jembatan Grenjeng Wonosobo Runtuh, 2 Truk yang Melintas Ikut Terjatuh Sudah Dievakuasi 

Baca juga: Bupati Afif Cek Lokasi Dinding Arpusda Wonosobo yang Roboh, Siap Tanggung Biaya Pengobatan Korban