Lord Rangga Meninggal
Pemakaman Lord Rangga Mantan Petinggi Sunda Empire Berlangsung Sederhana, Almarhum Tinggalkan 7 Anak
Pemakaman Rangga Sasana atau Lord Rangga berlangsung sederhana di TPU Seyoh, Desa Grinting, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM,BREBES - Pemakaman Rangga Sasana atau Lord Rangga berlangsung sederhana di TPU Seyoh, Desa Grinting, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Rabu (7/12/2022).
Lord Rangga bernama asli Edi Raharjo (55) bin Murwat Hadi Wijaya.
Dia viral di Indonesia sebagai mantan petinggi Sunda Empire.
Pantauan tribunjateng.com di lapangan, pemakaman hanya dihadiri oleh keluarga dan warga di kampung halamannya di Desa Grinting.
Baca juga: Sejak 2 Tahun Lalu Lord Rangga Sering Muntah Darah, Ini Kesaksian Kakaknya di Brebes
Baca juga: Malam Masuk RS Paginya Meninggal Dunia, Ini Penyakit Lord Rangga Menurut Pihak Rumah Sakit
Lord Rangga dikabarkan meninggal dunia karena penyakit paru-paru di RSUI Mutiara Bunda Tanjung, Brebes, pukul 05.30 WIB.
Dari rumah sakit, jenazah sampat dibawa ke rumah istrinya yang di Desa Negla, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes.
Jenazah diantar oleh Ambulans Haffal Trans Peduli dan sampai rumah duka di Desa Grinting, sekira pukul 10.55.

Setelah dimandikan dan disalatkan, jenazah dibawa oleh keranda yang ditutupi kain batik dan dimakamkan di TPU Seyoh.
Lorda Rangga meninggalkan tujuh anak.
Dua anak dari mantan istri pertama, empat anak dari mantan istri kedua, dan satu anak dengan istri terakhir.
Kakak almarhum, Cayu Nurhemah (56) mengatakan, adiknya sudah mengalami sakit paru-paru sejak dua tahun terakhir.
Keluhannya sering mengalami muntah darah.
Ia sendiri mendapatkan kabar adiknya masuk rumah sakit sejak kemarin.
Tahu-tahu pagi ini mendapatkan kabar sudah meninggal dunia.
"Keluhan sakit waktu di sini sudah dua tahunan, seperti muntah darah. Tapi tahun-tahun sebelumnya selalu ketolong," katanya.

Istri kedua almarhum, Dewi Alfiah mengatakan, ia terakhir bertemu mantan suaminya sekira tiga minggu yang lalu.
Saat itu keempat anaknya ingin bertemu.
Ia mengatakan, saat bertemu almarhum sudah sering batuk-batuk.
Anak-anaknya pun sudah sering mengingatkan agar almarhum sering-sering berobat.

"Kemarin senin juga sempat video call sama anak-anak, muntah darah. Katanya mau periksa ke Cirebon, tapi tadi pagi dengar kabar sudah meninggal dunia," ungkapnya.
Dewi mengatkan, mantan suaminya memiliki kepribadian yang baik.
Dia sosok yang selalu ingin berjuang untuk umat.
Hal itu bahkan diketahuinya sejak menjalani rumah tangga selama 11 tahun, sejak 2000-2011.
"Inginnya bagaimana bisa mengurusi rakyat. Sudah sejak sama saya, inginnya berjuang," katanya. (fba)