Berita Semarang
Empat Proyek Bernilai Jumbo Bakal Digarap Pemkot Semarang Tahun Depan
Empat proyek bernilai jumbo bakal digarap Pemkot Semarang tahun depan. Total nilai proyek itu di angka Rp 2,7 triliun
Penulis: budi susanto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Empat proyek bernilai jumbo bakal digarap Pemkot Semarang tahun depan.
Total nilai proyek yang akan digarap Pemkot Semarang itu di angka Rp 2,7 triliun.
Empat proyek konstruksi bernilai fantastis tersebut terbagi dalam beberapa sektor.
Selain transportasi dan pengelolaan sampah, pengembangan ruang publik juga masuk dalam pembangunan itu.
Baca juga: Daftar Menu di Pernikahan Kaesang-Erina Sudah Diketok, Menu Tradisional yang Sudah Turun Temurun
Baca juga: Inggris Harus Temukan Cara Redam Mbappe saat Hadapi Prancis di Perempat Final Piala Dunia 2022
Baca juga: Mayat Perempuan yang Ditemukan Berasap di Mobil Ternyata Warga Brebes, Tersangka Pembunuh Ditangkap
Lebih detail Plt Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu memaparkan empat proyek prioritas 2023 tersebut.
Yang pertama adalah Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) Jatibarang.
Proyek tersebut memiliki nilai terbesar dari empat prioritas yang akan digarap Pemkot Semarang tahun depan.
Dengan nilat mencapai Rp 1,2 triliun, PSEL Jatibarang diproyeksikan menjadi solusi permasalahan sampah dan energi di Kota Semarang.
"Selain PSEL Jatibarang, tahun depan Pemkot Semarang juga akan membangun Semarang Expo Center senilai Rp 354 miliar," ucapnya, Jumat (9/12/2022).
Tak hanya itu Plt Wali Kota Semarang yang akrab disapa Mbak Ita itu juga menerangkan, reaktivasi jalur trem juga akan dilaksanakan.
Nilai reaktivasi jalur trem di Kota Semarang itu di angka Rp 300 miliar dan akan digarap bersama PT KAI.
Simpang Lima juga akan disasar dalam proyek pengembangan ruang publik bawah tanah.
"Pembangunan Simpang Lima Underground akan dilakukan tahun depan dengan nilai Rp 850 miliar," tuturnya.
Ditambahkannya, penataan kawasan Simpang Lima sebagai land mark Kota Semarang sampai sekarang sudah baik.
Adanya Masjid Baiturahman yang sudah direvitalisasi, penataan kawasan dan ketersediaan hotel, membuat kawasan Simpang Lima bukan lagi menjadi kawasan emas namun kawasan berlian.
"Pembangunan Simpang Lima Underground akan menjadikan kawasan tersebut lebih cantik. Kota Semarang nantinya akan seperti kota di luar negeri, karena memiliki tempat publik bawah tanah," imbuhnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/Sejumlah-pengguna-jalan-me1ik-bawah-tanah.jpg)