Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dosen Semarang Tewas di Hotel

Ratusan Mahasiswa Untag Geruduk Mapolda Jateng Desak Polisi Usut Tuntas Kasus Tewasnya Dosen Muda

Ratusan mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945  (Untag) Semarang menggeruduk Markas Polda Jawa Tengah buntut kasus kematian dosen muda DLL.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM/IWAN ARIFIANTO
KEMATIAN DOSEN - Ratusan mahasiswa Untag Semarang menggeruduk Markas Polda Jawa Tengah buntut kasus kematian dosen muda berinisial DLL (35). Mahasiswa menuntut polisi mengungkap kasus ini secara transparan, Kota Semarang, Rabu (19/11/2025). 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Ratusan mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945  (Untag) Semarang menggeruduk Markas Polda Jawa Tengah buntut kasus kematian dosen muda Untag berinisial DLL (35).

Mahasiswa mendatangi Polda Jateng untuk mengetahui perkembangan penanganan kasus kematian korban yang ditemukan tewas di sebuah kamar kos-hotel (kostel)Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (17/11/2025) lalu.

Kasus kematian ini memantik perhatian mahasiswa karena dosen mereka tewas dengan janggal dan bersama seorang polisi berinisial B berpangkat Ajun komisaris Besar Polisi (AKBP).

Baca juga: 10 Fakta Dosen Untag Semarang Tewas di Hotel: Tanpa Busana di Kamar Mandi, AKBP B Tak Hadiri Autopsi

Mahasiswa mendatangi Polda Jateng dengan membawa spanduk bertuliskan Justice For Levi.

Foto korban mengenakan jilbab motif bunga-bunga juga turut dibawa mahasiswa. Mereka juga melakukan orasi dan berbagai aksi smbolik untuk mengenang almarhumah.

Polda Jateng kemudian mengajak mahasiswa Untag untuk beraudiensi di Gedung Borobudur Semarang.

Dalam audiensi itu  ada tiga polisi yang menemui mahasiswa yakni Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio, Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Kabidpropam) Saiful Anwar dan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kombes Pol Artanto.

Selama audiensi dengan polisi, mahasiswa mempertanyakan sejumlah kejanggalan atas kematian dosen mereka.

"Kami menuntut Polda Jateng  lebih ke transparan atas kronologi kasus kematian dosen kami, usut kasus ini dengan seterang-terangnya dan seadil-adilnya," kata Perwakilan Mahasiswa Untag, Antonius Fransiskus Polu kepada Tribun seusai audiensi.

Menurut Frans, mahasiswa menuntut kasus ini dibuka secara terang benderang karena masih ada sejumlah kejanggalan yang ditemukan oleh mereka.

Kejanggalan itu meliputi korban meninggal dunia dalam kondisi telanjang bulat dengan kondisi tubuh di lantai. Kemudian ada saksi kunci dari kejadian ini merupakan polisi berpangkat AKBP. Antara korban dengan saksi kunci ini juga tercantum dalam satu Kartu Keluarga (KK).

"Hubungan Bu Levi (korban)  dengan Saksi kunci (polisi), kami belum mengetahuinya. Nah, di situ kita perlu usut tuntas," ujarnya.

Kejanggalan berikutnya, kata Frans, berupa dugaan ada sejumlah barang pribadi korban yang hilang. Mahasiswa takut barang bukti tersebut sengaja dihilangkan dari kasus ini.

Terlebih, ada jeda waktu sangat lama saat korban ditemukan meninggal hingga proses pelaporan ke pihak kampus dan keluarga korban.

"Kejanggalan-kejanggalan itulah yang coba kami tanyakan ke polisi, kami harap ada titik temu dari proses penyelidikan yang sedang dilakukan polisi," paparnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved