Berita Jateng
Pak Polisi Insipirasi Polda Jateng, Antarjemput Sekolah Anak Difabel Hingga Bina Eks Napi Teroris
Di tengah gempuran kabar negatif terkait anggota polri, masih ada anggotanya yang memilih jalan sunyi dengan terus mengabdi.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: rival al manaf
"Konsep pertama dengan mengajak eks napiter agar tidak kembali kepada paham radikal dan terorisme sebagaimana yang pernah dilakukan melalui konsep deradikalisasi POLICING WITH HEARTS terhadap eks napiter berserta keluarganya," tuturnya.
Konsep kedua dengan membentuk dan melakukan pendampingan sebuah Yayasan Persadani yang dikelola olah mantan eks napiter.
Tujuannya melakukan deteksi dini monitoring pendampingan para eks Napiter baru yang telah menjalani hukuman agar bergabung dalam rangka deradikalisasi pemahaman terkait pentingnya keterlibatan dalam membangun jiwa NKRI.
Diakuinya, tidak mudah melakukan pendekatan terhadap para mantan napiter.
Tidak jarang penolakan dialaminya saat melakukan pendekatan.
Bahkan sempat merasa ngeri juga saat pertama kali melakukan sambang.
"Mereka mempunyai anggapan bahwa polisi merupakan musuh mereka yang telah menangkap dan memenjarakan mereka. Juga kebencian-kebencian lainnya sehingga tidak jarang menolak jika tahu didatangi oleh polisi," tuturnya.
Awalnya dirinya hanya mampu menggandeng tiga orang mantan napiter yakni Sri Puji, Mahmudi Haryono, Wawan Supriatin.
Kini, jumlah mantan eks napiter yang bergabung di Yayasan Persadani terus bertambah mencapai 15 orang.
Konsep ketiga, dengan mendorong eks napiter yang tergabung dalam yayasan Persadani agar memiliki usaha dalam rangka ekonomi kreatif untuk kesejahteraannya beserta keluarga.
Bantuan yang diberikan bukan dalam bentuk uang tunai, namun dalam bentuk pelatihan ekonomi kreatif dan kewirausahan.
"Program itu seperti budidaya lele, laundry, dinas tenaga kerja keterampilan boga, dinas perikanan budidaya ikan dengan menggandeng Baznas," katanya.
Konsep keempat yaitu melakukan upaya optimal agar masyarakat mau menerima keberadaan eks napiter sebagai bagian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Upaya tersebut dilakukan dengan mengedepankan level terkecil kamtibmas 3 Pilar (lurah, Bhabinkamtibmas dan babinsa).
Level itu untuk membantu terkait dengan kebutuhan para eks Napiter dan keluarganya terutama pembinaan harkamtibmas serta peniadaan stigma negatif terhadap eks napiter dan keluarga di wilayah binaan.