Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Jalur Lumajang-Malang Putus Akibat Banjir Lahar Disertai Letusan Sekunder Gunung Semeru

Jalur alternatif yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dengan Kecamatan Pronojiwo dan Kabupaten Malang maupun sebaliknya ditutup total.

KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA
Ilustrasi - Puncak Mahameru Gunung Semeru dilihat dari Seruni Point Gunung Bromo. 

TRIBUNJATENG.COM, LUMAJANG - Rabu (14/12/2022), hujan deras yang mengguyur lereng Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Hal itu menyebabkan jalur Besuk Kobokan dan Besuk Lanang kembali diterjang banjir lahar.

Akibatnya, jalur alternatif yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dengan Kecamatan Pronojiwo dan Kabupaten Malang maupun sebaliknya ditutup total.

Baca juga: Meski Berada di Zona Merah Semeru, Pria Ini Menolak Dievakuasi hingga Bentak Petugas

Banjir terekam seismograf Pos Pantau Gunung Api Semeru mulai pukul 16.41 WIB, dengan amplitudo maksimal 25 mm.

Hujan lebat terus mengguyur kawasan puncak gunung yang membuat getaran banjir yang terekam seismograf terus meningkat hingga 30 mm.

Banjir lahar disertai letusan sekunder
Banjir lahar disertai letusan sekunder menerjang jalur alternatif Curah Kobokan, Rabu (14/12/2022).

Banjir lahar juga disertai dengan letusan sekunder dari titik-titik endapan sisa awan panas guguran (APG) yang mengeluarkan asap putih.

Letusan sekunder terjadi karena endapan lava bekas erupsi di lereng gunung sepanjang Besuk Kobokan meletus.

Biasanya, hal ini dipicu oleh adanya air yang mengenai endapan panas itu.

"Jadi mulai terlihat ada letusan sekunder baru sampai Sumbersari, kita langsung tutup tol cikali (jalur penyeberangan Besuk Kobokan)," kata relawan desa setempat, Imam.

Sementara, Kepala BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengimbau masyarakat menjauhi wilayah sekitar sungai yang dilalui banjir lahar Semeru.

Khususnya, di sepanjang Besuk Kobokan dan Besuk Lanang sejauh 13 kilometer dari puncak gunung.

"Sementara, banjir lahar masih ada di jalurnya tapi masyarakat diminta tetap waspada, khawatir nanti malam masih hujan sehingga memungkinkan terjadi perluasan luberan banjir," terang Patria.

Sampai berita ini ditulis, belum ada laporan korban jiwa maupun dampak lain yang ditimbulkan dari banjir lahar ini.

Sampai saat ini, banjir lahar masih berlangsung meski getarannya sudah mulai menurun hingga amplitudo 5 mm. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banjir Lahar Disertai Letusan Sekunder di Lereng Semeru, Jalur Lumajang-Malang Putus"

Baca juga: Jepang Waspada Tsunami Setelah Erupsi Gunung Semeru, Ini Penjelasan Peneliti ITS

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved