Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Piala Dunia 2022

Sosok Youssouf Fofana Benteng Pertahanan Timnas Perancis di Piala Dunia 2022

Sosok Youssouf Fofana yang menjadi andalan tim asuhan Didier Deschamps di timnas Perancis untuk Piala Dunia 2022 ini.

Kompas.com/Istimewa
Youssouf Fofana (kiri) bersama rekan setimnya di Prancis, Aurelien Tchouameni (tengah), dan Kylian Mbappe (kanan) dalam sesi latihan jelang Piala Dunia 2022 di Stadion Jassim-bin-Hamad, Doha, Qatar, 17 November 2022. (AFP/FRANCK FIFE) 

TRIBUNJATENG.COM --  Sosok Youssouf Fofana yang menjadi andalan tim asuhan Didier Deschamps di timnas Perancis untuk Piala Dunia 2022 ini.

Siapa sangka sebelum moncer di Timnas Prancis, Fofana adalah seorang pengantar pizza.

Hingga kini Youssouf sudah bermain lima dari enam laga Perancis dari babak penyisihan hingga semifinal Piala Dunia 2022.

Memang dirinya tak membuat gol dalam lima kali tampil tersebut, tetapi pemain AS Monaco itu sangat dibutuhkan oleh pelatih Didier Deschamps.

Fofana memiliki karakter yang tepat guna membantu transisi Les Blues, julukan Perancis, baik transisi negatif maupun positif.

Terbukti dia mampu berperan besar dalam memotong serangan lawan, sekaligus mendorong rekan-rekannya untuk menyerang.

Dalam skema favorit Deschamps, 4-2-3-1, Fofana seringkali bertandem dengan Aurelien Tchouameni atau Adrien Rabiot di lini tengah, tepatnya di depan bek.

Meski lebih dekat garis pertahanan, Fofana tak segan ikut maju dan mencetak gol.

Pengantar Pizza

Jauh sebelum berseragam timnas Perancis senior, perjuangan Youssouf Fofana tak mulus. Pada 2014 atau saat Fofana berusia 15 tahun, dia tak kunjung mendapatkan klub begitu lulus dari akademi Clairefontaine.

Pada masa itu, Fofana sempat bekerja sebagai tukang antar piza untuk menyambung hidup. "Saya perlu mencari pekerjaan dengan gaji bagus. Sulit dibayangkan saat ini, namun saat itu saya mengantar piza. Itu lucu dan berjalan selama beberapa bulan," ujar Fofana.

"Namun, saya senang mengenangnya. Itu membuat saya tetap membumi," tutur Fofana yang punya darah Mali dan Pantai Gading dari orang tuanya.

Bahkan, pada satu titik Fofana nyaris menyerah dan meninggalkan sepak bola. Dia sempat ingin fokus kepada studinya saja.

"Enam bulan sebelum ujian persiapan menuju kuliah, saya bilang saya berhenti. Saya fokus ke sekolah," kata Fofana seperti dikutip Sports.fr dari L’Equipe.

Kemudian, pada tahun 2017, klub kasta tertinggi Liga Perancis, Strasbourg, memberinya kesempatan. Fofana sempat menolak, tetapi pinangan Strasbourg memberinya jalan sebagai pesepak bola profesional.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved