Berita Semarang
Unika Soegijapranata Semarang Turut Kawal Kasus Meninggalnya Iwan Boedi
Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Kota Semarang inisiasi diskusi publik bertajuk I Wan(t) Justice. Diskusi digelar terkait peringatan Hari Ha
Penulis: amanda rizqyana | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Kota Semarang inisiasi diskusi publik bertajuk I Wan(t) Justice. Diskusi digelar terkait peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) dan 100 hari berpulangnya almarhum Paulus Iwan Boedi Prasetijo.
Diskusi digelar di Ruang Teater Gedung Thomas Aquinas Lantai 3 Kampus Unika Soegijapranata, Benda Dhuwur, Gajahmungkur, Kota Semarang, Rabu (14/12/2022).
Rektor Unika, Dr. Ferdinandus Hindiarto melalui Wakil Rektor Bidang Inovasi, Riset, dan Publikasi, Robertus Setiawan Aji Nugroho, Ph.D., mengatakan, diskusi tersebut merupakan upaya berbagi informasi, komunikasi, sekaligus mengawal kasus Iwan Boedi agar tetap berada di ruang terang.
“Kami juga mengajak masyarakat, khususnya Kota Semarang tetap aktif mengawal kasus Paulus Iwan Boedi,” ujarnya.
Ia menyatakan dukungan secara moral dan spiritual Unika pada kasus tersebut. Tak hanya mendesak pemerintah untuk menuntaskan kasus, namun juga merangkul keluarga almarhum bersama Unika.
Iwan Boedi punya empat orang anak. Anak pertamanya, Theresia Alfira Saraswati merupakan alumnus Fakultas Komunikasi dan Hukum (FKH) Unika.
Sementara anak kembar Iwan Boedi, Andra-Andro juga merupakan mahasiswa Unika Soegijapranata. Theresia telah bergabung sebagai karyawan Unika dan si kembar mendapatkan beasiswa penuh.
Pada kesempatan yang sama, istri Paulus Iwan Boedi, Theresia Onee Anggarawati menyatakan optimisme akan penuntasan kasus suaminya.
Ia bersyukur banyak pihak mendukung penuntasan kasus pembunuhan yang dialami suaminya. Namun demikian ia juga mengaku lelah dan kesal atas informasi dari petugas akan kasus yang dialami keluarga belum mengalami peningkatan signifikan.
“Sebagai manusia, saya akui ada perasaan kesal karena hingga saat ini belum ada progres signifikan. Namun semangat dan optimisme saya masih menyala karena masyarakat mengawal kasus ini agar tidak tenggelam,” kata dia.
Sementara Dekan FHK Unika Soegijapranata, Dr. Marcella Elwina Simandjuntak, S.H., CN., M.Hum., menerangkan, tugas kampus dan akademisi adalah mengawal agar kasus tetap mendapat perhatian publik. Ia mendesak pemerintah menuntaskan kasus pembuhan terhadap Iwan Boedi.
"Diskusi ini diharapkan tetap mengawal kasus hingga memberikan keadilan bagi keluarga,” ucapnya.
Diskusi kemarin mengundang Koordinator Divisi Kampanye Publik Indonesia Corruption Watch (ICW), Tibiko Zabar Pradano, akademisi Fakultas Hukum Unika Soegijapranata Donny Danardono, S.H., M.Hum., hingga seniman dan alumnus Kolese De Britto Yogyakarta, Rommy Iskandar. (arh/tribun jateng cetak)