Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Penculik Bawa Kabur Bocah 6 Tahun Naik Bajaj, Sopir Tak Sadar Dikiranya Orangtua dan Anak

Pelaku yang menculik Malika Anastasya (6) di Jalan Gunung Sahari 7A membawa kabur korban menggunakan bajaj.

fbi.gov
Ilustrasi penculikan 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Kasus penculikan anak terjadi di Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Pelaku yang menculik Malika Anastasya (6) di Jalan Gunung Sahari 7A membawa kabur korban menggunakan bajaj.

Menurut Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin, sopir bajaj tak menyadari bahwa orang yang memaksa korban masuk ke dalam bajajnya adalah penculik.

Baca juga: Video Detik-detik Penculikan Anak di Jakarta Pusat, Sudah Seminggu Dibawa Kabur Pemulung Naik Bajaj

"Sopir bajaj enggak tahu ini (pelaku) siapa.

Dikiranya ya orangtua dan anak.

Tangkapan layar video viral terkait dugaan penculikan bocah enam tahun oleh supir bajaj
Tangkapan layar video viral terkait dugaan penculikan bocah enam tahun menggunakan bajaj di Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (7/12/2022). (Istimewa)

Mereka (penculik dan korban) lalu turun di tengah jalan," kata Komarudin saat dihubungi wartawan, Minggu (18/12/2022).

Menurut Komarudin, sopir bajaj itu sekadar mengais rezeki dengan mengantar penumpang ke titik tujuan sesuai permintaan pelaku.

Untuk mendapatkan petunjuk kasus penculikan itu, kata Komarudin, jajarannya telah meminta keterangan dari sopir bajaj.

Komarudin berujar, berdasarkan keterangan dari sopir bajaj, penyidik telah menelusuri tempat dan jalan yang telah dilalui terduga penculik itu setelah turun dari bajaj.

Namun, tak banyak informasi yang bisa didapatkan dari penelusuran itu.

"Telusuri jalur mana yang dilalui karena identitas terduga pelaku tidak jelas, nomor handphone tidak dimiliki, pekerja apa tidak jelas.

Makanya masih terus kami kembangkan," ujar dia.

Kemudian, polisi juga telah menyisir kamera CCTV di lokasi agar dapat mengungkap kasus penculikan itu.

Namun, kata Komarudin, jajarannya baru mendapatkan satu kamera CCTV sehingga belum memiliki data yang kuat untuk mengungkap identitas pelaku.

 
"Kami sedang melakukan pengembangan, karena saat ini CCTV yang kami dapat juga baru satu sementara di lingkungan sekitar (TKP)," kata dia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved