Berita Viral
Rekaman CCTV Ketua RT Tewas di Acara Tarik Tambang IKA Unhas, Kronologi Beda dengan Panitia Acara
Video rekaman CCTV kronologi meninggalnya ketua RT yang ikut dalam tarik tambang 5.000 orang di Makassar beredar di media sosial.
Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM - Video rekaman CCTV kronologi meninggalnya ketua RT yang ikut dalam tarik tambang 5.000 orang di Makassar beredar di media sosial.
Sebelumnya, seorang peserta tarik tambang bernama Maysita (43) dan juga seorang ketua RT meninggal saat ikut kegiatan tarik tambang yang digelar oleh Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin Sulsel.
Dalam video itu terlihat acara tarik tambang yang diadakan di sepanjang Jalam Jenderal Sudirman-Batu Putih.
Tampak peserta dari tim putih berkumpul di tengah jalan.
Baca juga: Lantik Laksamana Yudo Margono, Jokowi Minta Panglima TNI Tegas ke KKB
Tali putih yang digunakan pun sudah terpasang.
Korban yang mengenakan kaos putih pendek dan jilbab biru terlihat beridri di sisi kiri tali.
Tiba-tiba tali bergerak dan tertarik begitu cepat hingga akhirnya tali menyenggol korban.
Korban pun terjatuh dan langsung membentur aspal.
Baca juga: Kalah 2-0 dari PSM Makassar, Pelatih PSIS Semarang: Gol Cepat Kacaukan Game Plan
Kemudian korban membetur barier atau pembatas jalan beton yang berada di dekat korban.
Peserta lain pun langsung histeris dan berteriak memanggil bantuan.
Rekaman CCTV ini pun berbanding terbalik dengan keterangan panitia.
Panitia IKA Unhas, Mursalin awalnya mengatakan insiden ini tidak ada unsur kesengajaan.
Baca juga: Polri Libatkan 100 Ribu Personel untuk Pengamanan Nataru dan Gandeng Influencer
Mursalin menjelaskan jika korban tertarik saat selfie memegang tali.
Kemudian tali tertarik sehingga menyenggol korban dan peserta lain.
"Dia main selfie ibu-ibu ini, pegang-pegang tali sambil selfie jadi seakan-akan dia pegangan tali begitu. Tiba-tiba tertarik. Jadi tidak ada unsur kesengajaan," ucap Mursalin, Minggu (18/12/2022).
"Sementara selfie, tarik orang tali langsung jatuh. Terseret tali," sambungnya.
Mursalin juga menampik jika tali itu putus.
Ia dan panitia lain juga sudah menghimbau kepada para peserta agar tidak berada di sisi kanan karena ada separator jalan.
"Nda ada tali putus. Tali besar mana bisa putus. Nda ada (terlilit di leher). Masa bisa terlilit orang banyak. Saya pegang toa di situ mengimbau warga tidak di sebelah kanan," katanya.
Menurutnya ini murni kecelakaan, bukan kelalaian panitia.
"Saya siap bersaksi. Saya di TKP. Di ujung sana ada kecamatan Manggala, kecamatan Rappocini. Di ujung tali kecamatan Manggala saya atur baru menyusul kecamatan Rappocini. Begitu, saya stand by di sana," ujarnya.
Sementara itu, kegiatan ini dihadiri 5.925 peserta dan dibagi dua tim.
Kini polisi pun masih melakukan pendalaman dan mengusut kasus ini.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto berjanji akan mengusut kasus ini.
"Peristiwa yang mengakibatkan orang meninggal pasti kita lakukan penyelidikan," katanya.