Berita Nasional

Lantik Laksamana Yudo Margono, Jokowi Minta Panglima TNI Tegas ke KKB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya melantik Laksamana Yudo Margono menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa.

Editor: m nur huda
Tangkap layar YouTube Sekretariat Negara
Panglima TNI Yudo Margono berjabat tangan dengan Presiden Jokowi didampingi sang istri, Veronica Yulis Prihayati. Yudo resmi dilantik menjadi Panglima TNI, Senin (19/12/2022). Simak sosok Veronica Yulis Prihayati, seorang perwira menengah Polri berpangkat AKBP. 

TRIBUNJATENG.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya melantik Laksamana Yudo Margono menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa.

Pelantikan Yudo menjadi Panglima TNI itu digelar di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (19/12). Apa pesan Jokowi ke Panglima TNI baru?

Pelantikan ini ditandai dengan terbitnya Keppres Nomor 91 TNI Tahun 2022 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima TNI.

Yudo pun resmi menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang memasuki masa pensiun.

Pelantikan kemudian dilanjutkan dengan foto bersama. Sejumlah pejabat menghadiri pelantikan itu.

Di antaranya Menko Polhukam Mahfud MD, Menhan Prabowo Subianto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Dalam pesannya kepada Panglima TNI yang baru, Jokowi meminta agar Yudo menjaga kepercayaan masyarakat kepada TNI.

Menurut Jokowi, dalam banyak survei kepuasan kepada TNI paling tinggi dibanding kementerian/lembaga negara lain.

"Saya sudah pesankan untuk pertama, menjaga kedaulatan NKRI; kedua, menjaga persatuan dan kesatuan kita; kemudian juga menjaga, mempertahankan, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada TNI yang sekarang sudah paling tinggi. Kepercayaan ini harus dijaga terus dengan profesionalisme di tubuh TNI yang terus harus ditingkatkan," kata Jokowi usai pelantikan.

Jokowi juga berpesan agar Yudo menjaga netralitas TNI. Ia meminta TNI tidak ditarik-tarik ke dalam politik praktis.

TNI juga harus bisa bersinergi dengan Polri agar bisa menjaga kondisi Indonesia tetap kondusif.

"Karena penting stabilitas politik, stabilitas keamanan itu penting, dalam rangka pembangunan negara, pembangunan ekonomi, dan dalam situasi yang tidak pasti karena ketidakpastian global," lanjutnya.

Terkait persoalan di Papua, Jokowi meminta Yudo mengedepankan sisi humanis. Jokowi menilai baik apabila tak terlalu banyak TNI yang ditempatkan di Papua.

"Saya kira baik pendekatan humanis baik, pengurangan prajurit TNI di Papua itu baik," kata Jokowi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved