Dongeng
Dongeng Sebelum Tidur: Tiga Anak Belajar Berterimakasih
Dongeng sebelum tidur berjudul tiga anak belajar berterimakasih. Seharusnya kita bersikap sopan dan menyayangi kedua orang tua kita.
Penulis: Ardianti WS | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM- Dongeng sebelum tidur berjudul tiga anak belajar berterimakasih.
Seharusnya kita bersikap sopan dan menyayangi kedua orang tua kita.
Hal itu karena orang tua kita sudah susah payah merawat dan membiayai kita sejak kecil hingga sekarang.
Kali ini Bobo membawakan dongeng tentang tiga orang anak yang tidak berterima kasih pada ayahnya.
Mereka tidak mau merawat ayahnya yang sudah tua dan sakit-sakitan.
Akhirnya sang ayah bertemu seorang bangsawan dan mereka berdua menyusun rencana agar anak-anaknya mau mengurusnya.
Seperti apa kisahnya? Simak dongeng berikut ini, yuk!
Anak-Anak yang Tak Berterima Kasih
Dahulu kala, di sebuah desa kurcaci, tinggallah kurcaci tua yang sederhana. Ia biasa dipanggil Kek Rokoko. Kurcaci tua ini mempunyai tiga putra bernama Rakaka, Rikiki, dan Rekeke.
Pada suatu hari, Kek Rokoko merasa tubuhnya semakin lemah. Ia tak bisa lagi hidup sendirian.
"Aku akan melewati masa tuaku di antara anak-anakku," pikirnya.
Jadi, Kek Rokoko lalu tinggal dengan putra tertuanya, Rakaka. Mula-mula, Rakaka memperlakukan ayahnya dengan baik.
Setiap ada tamu yang datang ke rumahnya, Rakaka selalu memperkenalkan ayahnya.
"Aku selalu memberi ayahku makan dan minum yang sehat. Aku juga memperhatikan perlengkapan pakaiannya. Bulan depan, ada Festival Keluarga Kurcaci. Aku akan belikan pakaian baru untuk Ayah,” kata Rakaka pada teman-temannya.
“Kamu memang kurcaci baik, Rakaka. Kamu sangat berbakti pada orang tuamu,” puji teman-teman Rakaka.
Selama beberapa bulan, Rakaka sangat memerhatikan Kek Rokoko, terutama pada saat teman-temannya berkunjung ke rumah. Kek Rokoko terharu dan berpikir Rakaka adalah anaknya yang paling baik.