Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Fokus

Fokus : Putus Kutukan Timnas di Tangan STY

Setelah gegap gempita Piala Dunia Qatar 2022 berakhir, kini pecinta sepakbola disuguhi turnamen Piala AFF Mistubishi Electric Cup 2022.

Penulis: galih permadi | Editor: Catur waskito Edy
tribunjateng/grafis/bram
Wartawan Tribun Jateng, Galih Permadi 

Oleh Galih Permadi

Wartawan Tribun Jateng

Setelah gegap gempita Piala Dunia Qatar 2022 berakhir, kini pecinta sepakbola disuguhi turnamen Piala AFF Mistubishi Electric Cup 2022.

Meski kalah mentereng dengan Piala Dunia dan tak masuk kalender FIFA, Piala AFF masih dianggap bergengsi bagi suporter.

Persaingan empat negara yakni Indonesia, Thailand, Vietnam dan Malaysia kadang membuat laga menjadi panas. Tak hanya panas antarsuporter yang datang langsung ke stadion, tapi juga antarsuporter layar kaca dan dunia maya.

Awalnya, Piala AFF bernama Piala Tiger yang diselenggarakan pertama kali pada tahun 1996. Disebut Piala Tiger lantaran sponsornya waktu itu, adalah Tiger Beer. Dalam perjalanan waktu, pada tahun 2008, Piala Tiger berganti nama menjadi Piala Suzuki AFF, karena disponsori oleh Suzuki.

Tahun ini, ajang dua tahunan itu berganti nama Piala AFF Mitsubishi Electric Cup. Perusahaan perangkat elektronik asal Jepang, Mitsubishi Electric, resmi menjadi sponsor.

Sore ini, Jumat (23/12/2022), Timnas Indonesia akan melakoni laga perdana Grup A melawan Kamboja di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Sayangnya, selama gelaran Piala AFF Timnas Indonesia belum sekalipun menjadi juara.

Ada “kutukan” Timnas Indonesia hanya layak menjadi juara runner up. Tercatat Indonesia enam kali masuk final Piala AFF yakni pada 2000, 2002, 2004, 2010, 2016, dan 2020. Indonesia hanya menonton tim lawan merayakan juara.

Masih ada asa ketika Timnas Indonesia dilatih Shin Tae-yong. Meski pada gelaran terakhir 2020,coach STY masih memberi gelar runner up.

Publik sepakbola Indonesia masih berekspektasi tinggi Indonesia juara setelah sebelumnya coach STY mampu membawa Timnas Indonesia di dua kelompok yakni senior dan U-20 lolos ke putaran final Piala Asia 2023 di Qatar dan Uzbekistan.

Coach STY masih membawa sebagian pemain Piala AFF 2020. Nama-nama baru pun muncul di antaranya Jordi Amat, Hansamu Yama Pranata,Yakob Sayuri, dan Ilija Spasojevic. Harapan menyatukan Jordi Amat, Elkan Baggott dan Sandy Walsh gagal setelah klub Baggott dan Walsh tak melepas keduanya lantaran bukan kalender FIFA.

Klub Baggott dan Walsh, kata coach STY, memandang remeh Indonesia. "Sepertinya saya melihat tim mereka memang anggap enteng Indonesia atau ringan atau apa pun, harusnya mencari win win solusion sama-sama. Tapi itu yang tidak diberikan jawaban yang baik, jadi sangat disayangkan," kata STY.

Coach STY sudah mencoba melobi dengan datang langsung ke klub kedua pemain untuk mencari jalan keluar klub mau melepasnya. Awalnya Baggott bisa bergabung jika Garuda mampu menembus semifinal atau final. Sedangkan Walsh bisa bergabung setelah tanggal 23 Desember.

Namun tak mau ambil resiko, coach STY akhirnya mencoret keduanya. Meski tanpa Baggott dan Walsh, coach STY masih optimistis Indonesia bisa juara. "Target saat ini harusnya sekarang juara, memang targetnya harus menjadi juara," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved