Berita Salatiga
Video Gereja di Salatiga Ini Sulap 5 Ribu Botol Plastik Menjadi Pohon Natal
Gereja Katolik Santo Paulus Miki Salatiga membuat pohon natal dari bahan limbah botol plastik.
Penulis: Hanes Walda Mufti U | Editor: Tim Video Editor
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Berikut video Gereja di Salatiga Ini Sulap 5 Ribu Botol Plastik Menjadi Pohon Natal.
Gereja Katolik Santo Paulus Miki Salatiga berhasil membuat pohon natal dari limbahbotol plastik.
Pohon natal setinggi lima meter ini dibuat selama dua minggu dan berbahan dasar dari 5.000 botol plastik.
Tim Pelayanan bidang Hubungan antar Agama dan Kepercayaan (HAK), Alexander Joko Sulistyo menambahkan pembuatan pohon ini melibatkan para warga Kalitaman Salatiga.
“Kami bersama-sama warga Kalitaman dari lintas agama yang ikut peduli peringatan kelahiran Tuhan Yesus, mereka sangat peduli dan membantu membuat pohon natal dari botol plastik ini,” kata Joko kepada Tribunjateng.com, Kamis (22/12/2022).
Dalam membuat pohon natal ini, pihaknya juga ingin mewujudkan toleransi beragama yang masih terjaga di Kota Salatiga.
“Kebersamaan kami dalam merangkai pohon natal yang berasal dari botol bekas tersebut juga sarana kami untuk saling bergotong-royong untuk menjaga keberagaman bangsa dan toleransi umat beragama,” ungkapnya.
Pohon natal ini dibuat bertujuan untuk pemanfaatan limbah dan merupakan salah satu penggiat peduli lingkungan.
“Prosesnya dari mengumpulkan sampai membuatnya selama dua minggu,” katanya.
Sementara itu, Romo Gereja Katolik Santo Paulus Miki, Benedictus Mbemba Budo Bedi mengatakan bahwa pohon ini dibuat dengan tujuan untuk mengajak orang yang melihat agar menjadi peka dan peduli terhadap lingkungan.
“Ini terkait dengan krisis lingkungan hidup yang sebenarnya inspirasinya itu ajakan dari Paus kami yakni Paus Fransiskus yang di dalam dokumennya berjudul Laudato Si, pujilah bagimu ajakan konkrit dari Paus untuk melindungi, merawat rumah kita bersama bumi ini,” kata Romo Benedictus.
Dirinya mengungkapkan bahwa perayaan natal kali ini mengajak kita semua untuk mencintai bumi.
“Kalau kita tidak mencintai bumi ini, kasihan generasi yang akan datang,” ungkapnya. (han)